Network
MEDIA TULUNGAGUNG – Akhir-akhir ini, ramai diperbincangkan di dunia sepak bola, yakni diberhentikannya Kompetisi liga 2 dan liga 3 musim 2022/2023.
Hal tersebut diputuskan dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, yang diadakan pada Kamis, 12 Januari 2023, di kantor PSSI, GBK Arena.
Selain itu, dalam rapat Exco tersebut juga memutuskan dan memerintahkan kepada PT.LIB untuk memfasilitasi pembentukan operator baru, untuk pelaksanaan liga 2. Dan untuk kompetisi liga 1, akan tetap berjalan tanpa ada degradasi.
Hal tersebut, justru menimbulkan pro kontra antara para club, pemain, maupun masyarakat luas.
Tak luput dari Bambang Pamungkas, juga menyoroti terkait diberhentikannya kompetisi liga 2 dan liga 3 tersebut.
Bambang Pamungkas mengungkapkan bahwa keputusan tersebut tidak masuk akal dan sulit untuk dipahami, dari sudut pandang manapun.
Baca Juga: Link Live Streaming Brighton vs Liverpool di Liga Inggris, 14 Januari 2023 Pukul 22.00 WIB
“Dilihat dari sudut pandang mana pun dan dengan dasar apa pun, keputusan federasi tertinggi sepak bola Indonesia untuk menghentikan liga 2 dan liga 3, serta menjalankan liga 1 dengan tanpa adanya degradasi ini sangat sulit untuk dipahami dan diterima akal sehat,” tulis Bambang Pamungkas dalam akun Instagramnya.
Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan bahwa penghentian tersebut bukan sekedar tentang nasib para pelaku sepak bola, melainkan tentang sepak bola Indonesia akan dibawa kemana kedepannya.
“Ini bukan sekadar tentang bagaimana nasib para pelaku sepak bola yang mata pencariannya akan terganggu. Atau potensi besar terjadinya ‘praktik-praktik’ tidak terpuji, jika liga dijalankan tanpa degradasi,” bebernya.
Baca Juga: Sejarah Hari Layang-Layang Sedunia yang Diperingati pada 14 Januari 2023, Ternyata Berawal dari Hobi
“Jauh lebih besar dari pada itu, ini tentang sebenarnya sepak bola Indonesia ini mau dibawa kemana?” sambungnya.
Karena menurutnya, dalam sebuah oleh raga apapun, pemain dan pelatih merupakan aktor utama yang dapat menentukan arah terkait olah raga di Indonesia.
“Berdasarkan pengalaman saya. Dalam olah raga, pemain dan peliatih tetaplan aktor utama. Suara mereka sedikit banyak dapat turut menentukan arah tuju persepakbolaan negeri ini,” tandasnya.***
