Network
Baca Juga: Prediksi Portugal vs Ghana di Piala Dunia 2022, Beserta Perkiraan Line Up dan Rekor Pertemuan
Rupanya, aksi tutup mulut ini merupakan bentuk protes yang ditujukan pada FIFA, induk sepak bola tertinggi dunia, karena telah melarang penggunaan ban kapten pelangi 'One Love'.
Timnas Jerman sendiri menjadi salah satu negara yang ngotot memakai ban kapten pelangi sebagai kampanye ramah LGBT di Piala Dunia 2022.
"Kami ingin menggunakan ban kapten kami untuk mempertahankan nilai-nilai yang kami pegang di Timnas Jerman yaitu keberagaman dan saling menghormati. Bersama dengan bangsa lain, kami ingin suara kami didengar," ujar pernyataan Timnas Jerman melalui akun Instagram terverifikasi, Rabu, 23 November 2022.
"Ini bukan tentang membuat pernyataan politik, ini soal hak asasi manusia yang tidak dapat dinegosiasikan. Itu harus diterima begitu saja, tetapi tetap saja tidak demikian. Itu sebabnya pesan ini sangat penting bagi kami. Menolak ban kapten kami sama dengan menolak kami bersuara. Kami berdiri dengan posisi kami," ujarnya melanjutkan.
Baca Juga: Prediksi Brazil vs Serbia di Piala Dunia 2022, Beserta Perkiraan Line Up dan Rekor Pertemuan
Di sisi lain, netizen menyoroti aksi tutup mulut Timnas Jerman di Piala Dunia 2022. Mereka berpendapatan bahwa kekalahan yang diterima Jerman tak lepas akibat aksi tutup mulut ini.
"Aowkwk Karma, Rudiger Sok Tengil Di awal tutup mulut di akhir tutup muka Jepang nih boss kiper katanya terbaik sudah kebobolan 2," kata kuahwaluh.
"Tutup mulut berujung tutup peluang juara dunia," kata yandhiasa.
"Timnas Jerman sebelum pertandingan Tutup Mulut, setelah Pertandingan Tutup wajah," ujar yusufvanhelen.
