Gemerlap Piala Dunia Qatar, Ini Fakta Kelam di Baliknya

- 5 November 2022, 19:47 WIB
Ilustrasi Piala Dunia Qatar 2022
Ilustrasi Piala Dunia Qatar 2022 /

Situs web penyelenggara mencantumkan bangunan di Al Mansoura dan distrik lain di mana hunian yang diiklankan dengan harga kisaran :

- Dua Ratus Empat Puluh Ribu Dollar Amerika (sekitar tiga jutaan rupiah)
- Empat Ratus Dua Puluh Enam Dollar Amerika (6 jutaan rupiah) per malam.

Pejabat Qatar mengatakan ini bertujuan untuk menegakkan Undang-undang Qatar 2010 yang melarang 'kamp pekerja' di dalam area perumahan keluarga dan memberi mereka kesempatan untuk mendeporttasi mereka.

Beberapa pekerja yang digusur mengatakan mereka berharap menemukan tempat tinggal dan juga fasilitas hunian untuk para pekerja.

Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia Argentina vs Brasil: Tim Tango 0-0 Tim Samba

Seseorang mengatakan dia dipaksa untuk mengubah bangunan di Al Mansoura pada akhir September, hanya untuk dipindahkan pada 11 hari kemudian tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Bersama dengan sekitar 400 lainnya. 'Dalam satu menit, kami harus pindah,' katanya.

Mohammed, seorang supir dari Bangladesh, mengatakan dia telah tinggal di lingkungan yang sama selama 14 tahun , ketika pemerintah kota memberitahunya bahwa dia memiliki waktu 48 jam untuk meninggalkan tempat yang dia tinggali bersama 38 orang lainnya.

Dia mengatakan “Para pekerja yang membangun infrastruktur untuk Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia disingkirkan saat turnamen semakin dekat”

“Siapa yang membuat stadion? Siapa yang membuat jalan? Siapa yang membuat semuanya? Bengali, Pakistan. Bangladesh, Orang-orang seperti kita” ujar Mohammed.***

Halaman:

Editor: Nadia Fairuz Azzahro

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah