Di gim ketiga, pasangan nomor tujuh dunia tidak berhasil mempertahankan pola permainan. Sementara sebaliknya, Hoki/Kobayashi begitu nyaman bermain.
“Alhamdulillah kami bisa menyelesaikan pertandingan dengan lancar walau hasilnya belum maksimal. Di gim pertama kami selalu tertinggal tapi kami terus berusaha mengejar, sayang tidak bisa menyelesaikan saat bisa ambil dua gim poin. Di gim kedua permainan kami membaik dan bisa menang. Di gim ketiga, start kami terlalu lambat, sementara mereka bisa langsung menemukan pola yang tepat,” jelas Rian seusai laga.
“Hoki/Kobayashi sangat padu. Mereka juga punya power yang kuat dan stamina yang baik. Hari ini mereka bermain sangat stabil,” tambah Fajar, dilansir Media Tulungagung dari PBSI, Senin, 4 Juli 2022.
Fajar/Rian mengaku tidak tampil maksimal di laga kali ini karena banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu.
Stamina yang sudah menurun ditengarai mempengaruhi performa dan fokus mereka. Tetapi Fajar/Rian tidak mau menjadikan hal itu sebuah alasan.
“Kami tidak tampil maksimal hari ini, banyak melakukan kesalahan sendiri yang tidak perlu. Kuncinya mungkin tadi di gim pertama, sayang kami kurang berani saat dapat dua gim poin itu,” ucap Fajar.
“Stamina kami memang sudah menurun, tapi itu bukan alasan karena lawan juga pasti merasakan. Lebih ke kurang fokusnya saja,” kata Rian.
Menjadi finalis di Negeri Jiran ini merupakan hasil runner up ketiga dari lima final yang dijalani Fajar/Rian sepanjang tahun 2022.