Menurutnya Bripka RR menjawab sambil menangis dan emosi.
"Dipanggil, dia tanya, ‘ada kejadian apa di Magelang? Kamu tahu enggak?. Enggak tahu’. Ini Ibu dilecehkan,’. Dan itu sambil nangis dan emosi," ucapnya saat ditemui di Bareskrim Polri, Jakarta Jumat 9 September 2022.
Setelah itu, Bripka RR kembali ditanya oleh Ferdy Sambo, saat itu Putri Candrawathi berada di dalam ruangan yang sama. Ia menjelaskan saat itu pengakuan Putri Candrawarthi dia dilecehkan oleh Brigadir J.
Kemudian Bripka RR ditanyai Ferdy Sambo tentang kesanggupannya untuk menembak Brigadir J. Namun dirinya menolak lantaran tak kuat mental dan dari situlah diminta memanggil Bharada E.
Menurutnya Bripka RR tak kuat mental.
"Kamu berani nembak? Nembak Yosua? Dia bilang saya enggak berani Pak, saya enggak kuat mental, enggak berani, Pak. Ya sudah kalau begitu kamu panggil Richard’,” jelas Erman sambil menirukan bicara Bripka RR dan Ferdy Sambo.
"'Saya melihat bapak menangis. Enggak biasa begitu kan. Tapi saya enggak tahu kejadian di sana'," lanjutnya.
Kemudian Bharada E mengungkap fakta menjelang eksekusi Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan pada 8 Agustus 2022.
Baca Juga: Fakta Terbaru Terkait Kakak Angkat Ferdy Sambo, Polri Beberkan Hal yang Mengejutkan