Awas! Kasus Hepatitis Akut di Indonesia Bertambah, Budi Gunadi Sebut Diduga Berkaitan dengan Virus Adenovirus

- 10 Mei 2022, 05:45 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin sampaikan beberapa informasi seputar hepatitis akut
Menkes Budi Gunadi Sadikin sampaikan beberapa informasi seputar hepatitis akut /dok.foto/Setkab/Agung

MEDIA TULUNGAGUNG – Kasus hepatitis misterius menjadi berita hangat di media berita.

Bahkan kasus ini masuk dalam pengumuman Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Dalam hal ini Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa suspek hepatitis akut di Indonesia berjumlah 15 kasus.

Baca Juga: Awas Penularan Penyakit Hepatitis Lewat Pencernaan dan Saluran Pernapasan, Simak Saran Dokter Berikut Ini

“Sampai sekarang di Indonesia ada 15 kasus (suspek). Di dunia paling besar di Inggris 115 kasus, Italia, Spanyol dan Amerika Serikat,” ujarnya.

Hal tersebut dikatakan saat dirinya menyampaikan keterangan pers di Jakarta pada Senin sore.

Sebelumnya tiga kasus hepatitis akut dilaporkan empat hari setelah pengumuman KLB oleh (WHO) pada 23 April 2022.

Baca Juga: Hoaks! Sebut Hepatitis Akut Merupakan Efek Samping dari Vaksin Covid-19, Berikut Fakta Sebenarnya!

Indonesia mulai menindaklanjuti KLB dengan membuat surat edaran pada 27 April 2022.

Dalam surat edaran tersebut pihak rumah sakit dan dinas kesehatan diminta agar melakukan survei terkait dengan hepatitis akut ini.

Budi berkoordinasi denan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control/CDC) Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengenai situasi hepatitis akut.

Baca Juga: Ramalan Denny Darko Ungkap Masa Depan Hepatitis Misterius di Indonesia, Sebut Menelan Banyak Korban

Disimpulkan belum dapat dipastikan virus apa yang akurat 100 persen menyebabkan hepatitis pada anak dibawah usia 16 tahun.

Budi menyampaikan virus yang diduga berkaitan dengan hepatitis akut adalah adenovirus strain 41.

Budi juga menjelaskan penularan hepatitis akut dapat terjadi via asupan makan melalui mulut sehingga penting untuk rutin melakukan cuci tangan.

“Cirinya kalau buang air besar dan mulai ada demam cek SGOP dan SGOT (gangguan fungsi hati). Kalau di atas 100, lebih baik di bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Karena normalnya di level 30 an,” ujar Budi.***

Editor: Nadia Fairuz Azzahro

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x