Lembaga ini secara khusus memberikan payung hukum terhadap kasus penghilangan paksa dan pelanggaran hukum yang saat itu marak terjadi di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.
Melalui KontraS, Munir banyak menangani kasus penculikan aktivis, penghilangan orang-orang yang melontarkan kritik terhadap pemerintah, mahasiswa yang mengalami kekerasan oleh aparat, dan kasus pelanggaran HAM lainnya.
Jabatan terakhir, Munir terpilih sebagai direktur di Imparsial, lembaga swadaya yang khusus mengawasi dan mengadvokasi berjalannya HAM secara benar di masyarakat.
Munir Said Thalib meninggal dunia pada tanggal 7 September 2004 pada umur 38 tahun. Pria dengan 7 bersaudara tersebut menghembuskan nafas terakhir di dalam pesawat GA-974 menuju Amsterdam.
Kematian Munir Said Thalib diduga pembunuhan. Institut Forensik Belanda berhasil menemukan jejak adanya zat berbahaya di dalam tubuh Munir yang mengakibatkan ia keracunan dan meninggal dunia.
Munir Said Thalib telah mencurahkan seluruh hidupnya untuk memberantas pelanggaran HAM di semua kalangan masyarakat. Itulah sebabnya, selayaknya kita memperingati hari lahirnya setiap tanggal 8 Desember.***