MEDIA TULUNGAGUNG – Gempa terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin, 21 November 2022 pada pukul 13.21 WIB.
Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) gempa dengan magnitudo 5,6 telah menyebabkan kerusakan rumah dan bangunan di wilayah Cianjur.
Dikutip oleh MEDIA TULUNGAGUNG dari Antara News pada 24 November 2022.
“ Ada rumah dan bangunan yang mengalami kerusakan,” kata Humas BPBD Provinsi Jawa Barat Andrie Setiawan di Kota Bandung, Senin.
Baca Juga: Antisipasi Gempa Susulan, 4 Bayi Baru Lahir Dirawat di Halaman Parkir RSUD Sayang Cianjur
Dalam penjelasannya itu, Andrie belum bisa memberikan data terperinci mengenai jumlah kerusakan rumah dan bangunan akibat gempat yang terjadi di Wilayah Kabupaten Cianjur dan beberapa daerah disekitarnya.
Pusat gempa di 10 km arah barat daya dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tepatnya pada titik 6,84 LS dan 107,05 BT.
Dalam hal ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa Cianjur pada Senin, 21 November 2022 tidak berpotensi tsunami. Namun dalam hal ini, gempa susulan berpotensi dapat terjadi.
Akibat dari gempa Cianjur, mengakibatkan beberapa korban tewas dan luka-luka.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan penanganan korban gempa di Cianjur, Jawa Barat. Menurut informasi terakhir, jumlah korban tewas bertambah menjadi 271 orang.
Sambungnya, BNPB juga melaporkan setidaknya ada 2.043 orang luka dan warga yang masih mengungsi sebanyak 61.908.
Kerugian Materil Akibat Gempa Cianjur
Akibat terjadinya peristiwa gempa yang menimpa wilayah Kabupaten Cianjur pada Senin, 21 November lalu, mengakibatkan beberapa kerugian materil.
Baca Juga: Ajaib! Tertimbun 3 Hari di Reruntuhan Gempa Cianjur, Bocah 5 Tahun Ditemukan Selamat
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, mengungkapkan jumlah rumah warga yang terdampak pasca-gempa Cianjur.
Kepala BNPB menjelaskan bahwa terdapat total 56 ribu lebih rumah warga yang rusak.
" Kerugian materil, rumah rusak 56.320 rumah, rumah rusak terdiri dari rumah rusak berat 22.241, rumah rusak sedang 11.641, rumah rusak ringan 22.090 rumah," kata Suharyanto Dikutip dari laman PikiranRakyat.com
Dalam hal ini, Suryanto selaku kepala BNPB juga mengatkan sejumlah infrastruktur mengalamai kerusakan. Ada 124 unit tempat ibadan porak-poranda usia gempa yang terjadi pada Senin, 22 November lalu.
Baca Juga: Berikut Biodata Lengkap Lesti Kejora, Panyanyi Dangdut yang Dikabarkan Menjadi Bupati Cianjur
Ada 31 sekolah yang mengalami kerusakan, 3 tempat fasilitas kesehatan dan 13 gedung atau perkantoran.***