Menilik Sejarah dan Asal Usul Hari Pahlawan 10 November

8 November 2022, 20:41 WIB
Sejarah dibalik hari pahlawan 10 November /Kemensos RI

MEDIA TULUNGAGUNG – Hari Pahlawan diperingati setiap tahunnya oleh bangsa Indonesia pada 10 November.

Hari Pahlawan diperingati dalam rangka mengenang jasa-jasa para pahlawan dalam merebut kemerdekaan Indonesia di tangan penjajah.

10 November yang diperingati sebagi hari pahlawan ini, akan mengingatkan kita dengan sebuah peristiwa pertempuran di Surabaya.

Namun dibalik itu, beberapa orang masih bertanya-tanya mengenai sejarah singkat Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November ini.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Hari Pahlawan , Nomer 3 Pasti Membuat Anda Bingung
Dikutip dari Pikiran Rakyat.com pertempuran Surabaya merupakan salah satu pertempuran terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah Revolusi Nasional di Indonesia dan menjadi sebuah bukti simbolis akan perlawanan sengit dari bangsa Indonesia terhadap segala bentuk kolonialisme.

Dirangkum dari Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, berikut dijelaskan sejarah Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November ini :

Setelah Ir Sukarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, keadaan di tanah air saat itu masih belum stabil, terutama antara penduduk dengan angkatan bersenjata asing.

Pada tanggal 1 September 1945, setelah proklamasi kemerdekaan, pemerintah mengeluarkan dekrit bahwa bendera nasional, Sang Saka Merah Putih, harus dikibarkan di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Kumpulan Quote dan Kata-Kata Bijak Menarik Penuh Energik tentang Hari Pahlawan

Gerakan pengibaran bendera merah putih telah menyebar luas ke seluruh wilayah termasuk Surabaya.

Beberapa minggu kemudian, Inggris mendarat di Jakarta dan pada 25 September 1945 sudah berada di Surabaya.

Sebagai tentara yang terdaftar di Pasukan Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI), mereka bergabung datang bersama dengan unit NICA (Netherlands India Civil Administration).

Tujuan mereka ke Indonesia adalah untuk melucuti tentara Jepang dan membawa mereka kembali ke negara mereka, setelah itu mereka juga membebaskan tawanan perang yang ditahan oleh Jepang.

Baca Juga: 15 Quotes Menyentuh Hati untuk Hari Pahlawan 10 November 2022, Ramaikan di Media Sosialmu

Namun dibalik itu, tugas lainnya adalah gabungan dari tentara itu ingin mengembalikan Indonesia sebagai koloni atau sebagai Negara jajahan kepada pemerintah Belanda.

Hal ini menimbulkan kemarahan masyarakat Surabaya yang pada waktu itu mengira bahwa Belanda telah menghina kemerdekaan Indonesia dan menghina bendera merah putih.

Pada 27 Oktober 1945, perwakilan Indonesia berunding untuk menemukan kesepakatan dengan pihak Belanda. Tapi sayangnya, hal itu tidak berjalan dengan baik, melainka terjadi keribuatan setelah Plogueman mengeluarkan pistol.

Karena tindakannya itu, menyulut perkelahian di ruang perundingan, sampai mengakibatkan Yamato Plogueman tewas dicekik oleh Siddiq, dan suasana menjadi kacau balau.

Baca Juga: 30 Kata Mutiara Hari Pahlawan 10 November 2022, Cocok Dibagikan pada Teman hingga Kerabat Terdekat

Haryono dan Koesno Wibowo berhasil untuk merobek bagian biru dari bendera Belanda yang membuatnya berubah menjadi Merah Putih.

Setelah itu, pertempuran antara kedua belah pihak menyebabkan penandatanganan gencatan senjata. Namun, keesokan harinya, pasukan Indonesia dan Inggris kembali berselisih.

Bentrokan tersebut mengakibatkan tewasnya Brigadir Malaby, komandan Angkatan Darat Inggris di Jawa Timur.

Dengan kematian Jenderal Malaby, Inggris membenci Indonesia dan mengeluarkan ultimatum atas keputusan Mayor Jenderal Eric Carden Robert (pengganti Mr Malaby).

Baca Juga: 10 Quotes Penuh Makna Hari Pahlawan 10 November 2022, Cocok Dibagikan Melalui Media Sosial

Sebuah ultimatum itu dikeluarkan pada 10 November 1945, menyerukan kepada Indonesia untuk menyerahkan senjata mereka dan menghentikan perlawanan mereka.

Selain itu, mereka juga mengeluarkan dekrit bahwa semua pemimpin bangsa Indonesia dan para pemuda Surabaya harus datang pada tanggal 10 November 1945 pada pukul 06.00 pagi.

Namun, hal itu menimbulkan kemarahan masyarakat Surabaya, yang berujung pada pertempuran 10 November yang dahsyat, dan berlangsung selama sekitar tiga minggu.

Medan perang itu kemudian disebut "Neraka". Hal itu disebabkan karena karena kerugian yang sangat besar. Surabaya memiliki sedikitnya 20 rb korban, kebanyakan dari mereka adalah warga sipil.

Baca Juga: Sambut Hari Pahlawan 2022, Berikut 10 Rekomendasi Kata Bijak Cocok untuk Diunggah di Media Sosial

Beberapa tokoh perjuangan yang menggerakkan masyarakat Surabaya pada waktu itu adalah Sutomo, K.H. Hasyim Asy'ari dan Wahab Hasbullah.***

Artikel ini pernah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul ‘Sejarah dan Makna Hari Pahlawan 10 November, Mengenang Pertempuran Besar di Surabaya’.

Editor: Nadia Fairuz Azzahro

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler