Apa Itu Penyakit PMK yang Menyerang Hewan Ternak? Begini Penyebab, Pencegahan hingga Pengobatanya

- 7 Juni 2022, 14:53 WIB
Petugas kesehatan saat mengambil sample darah dari sapi yang terjangkit PMK
Petugas kesehatan saat mengambil sample darah dari sapi yang terjangkit PMK /Humas Pemkab Lumajang/KABAR LUMAJANG

MEDIA TULUNGAGUNG - Apa Itu PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku yang menyerang hewan ternak dapat anda simak melalui artikel ini.

Penyakit mulut dan kuku atau PMK marak menyerang berbagai hewan ternak.

Di Indonesia sendiri, dialporkan kurang lebih 14 Provinsi sudah terpapar penyakit tersebut.

Baca Juga: Maraknya Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Ternak, Kenali Penyakit PMK dari Penyebab hingga Penangananya

Untuk diketahui, Penyakit mulut dan kuku (PMK) juga dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) Jenis penyakit ini disebabkan dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae.

Masa inkubasi dari penyakit 1-14 hari yakni masa sejak hewan tertular penyakit hingga timbul gejala penyakit Virus ini dapat bertahan lama di lingkungan dan bertahan hidup pada tulang, kelenjar, susu, serta produk susu.

Angka kesakitan ini bsia mencapai 100% dan angka kematian tinggi ada pada hewan muda atau anak-anak.

Baca Juga: Profil Biodata Christine Lee Silawan Gadis yang Dibubunuh dan Dikuliti Wajahnya, Fotonya Viral di Media Sosial

Tingkat penularan penyakit mulut dan kuku (pmk) cukup tinggi, tetapi tingkat kematian hanya 1-5%. Sehingga jika ditemukan ternak terlihat lemah, lesu, kaki pincang, air liur berlebihan, tidak mau makan, dan mulut melepuh segera hubungi

Dilansir dari Jabarprov.go.idVirus ini ditularkan ke hewan melalui beberapa cara diantaranya:

1. Kontak langsung(antara hewan yang tertular dengan hewan rentan melalui droplet, leleran hidung, serpihan kulit.

2. Sisa makanan/sampah yang terkontaminasi produk hewan seperti daging dan tulang dari hewan tertular.

Baca Juga: Siapa Christine Lee Silawan yang Foto Jenazahnya Viral di Tiktok dan Instagram, ini Profil dan Kronologinya

3. Kontak tidak langsung melalui vektor hidup yakni terbawa oleh manusia. Manusia bisa membawa virus ini melalui sepatu, tangan, tenggorokan, atau pakaian yang terkontaminasi.

4. Kontak tidak langsung melalui bukan vektor hidup (terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang dll.)

5. Tersebar melalui udara, angin, daerah beriklim khusus (mencapai 60 km di darat dan 300 km di laut)

Baca Juga: Pembunuhan Kejam Christine Lee Silawan Viral di Tiktok, Begini Kronologinya

Bagi ternak yang telah terinfeksi virus, maka ada beberapa metode alternative pengobatan dan pengendalian dengan cara berikut ini

a. Pengobatan pada sapi yang terinfeksi

Melakukan pemotongan jaringan tubuh hewan yang terinfeksi.
Kaki yang sudah terinfeksi bisa diterapi dengan chloramphenicol atau larutan cuprisulfat.
Melakukan Injeksi intravena preparat sulfadimidine
Hewan yang terserang penyakit harus karantina yakni dipisahkan dari hewan yang sehat selama masa pengobatan

Baca Juga: 7 Juni Hari Apa? Peristiwa Bersejarah dari Kemerdekaan Vatikan, Demo Besar di China, Pengeboman di Pakistan

b. Pencegahan pada sapi yang sehat

Hewan yang tidak terinfeksi harus ditempatkan dalam kandang yang kering dan dibiarkan bebas jalan-jalan.
Berikan pakan yang cukup untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh hewan yang sehat
Pada kaki hewan ternak yang sehat diolesi larutan Cuprisulfat 5% setiap hari selama satu minggu, kemudian setelah itu terapi dilakukan seminggu sekali sebagai cara yang efektif untuk pencegahan PMK pada ternak sapi.***

 

 

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Jabarprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini