Jika hanya diucapkan di lisan saja sementara dalam hati tidak berniat, maka puasanya dinilai tidak sah. Ini karena menurut para ulama, tempat niat adalah hati, bukan lisan.
Adapun niat puasa Tarwiyah adalah sebagai berikut:
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillaahi Ta‘aala. Saya berniat melakukan puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.
Sementara untuk niat puasa Arafah adalah sebagai berikut:
Nawaitu shauma ‘Arafata sunnatan lillaahi Ta‘aala. Saya berniat melakukan puasa sunnah Arafah karena Allah Ta’ala.
Demikian tata cara melakukan niat puasa Tarwiyah dan puasa Arafah secara ringkas.
Baca Juga: Jelang Pertandingan Melawan Thailand U-19, Pesan Shin Tae-yong ke Warganet: Daripada Membully...
Jika kita hendak berpuasa di hari Tarwiyah dan Arafah, maka kita harus memperhatikan tata cara niatnya. Ini karena keabsahan dan kesempurnaan sebuah ibadah tergantung pada niat.
Tak terkecuali dalam melakukan puasa Tarwiyah dan Arafah, kita harus melakukan niat dengan benar agar puasa kita dinilai sah dan mendapatkan pahala dengan sempurna.***