Penggabungan Puasa Qadha dengan Dzulijjah, Bolehkah? Begini Penjelasan Buya Yahya

- 4 Juli 2022, 08:02 WIB
Buya Yahya
Buya Yahya /Tangkap layar YouTube Al-Bahjah TV.

Media Tulungagung - Simak penjelasan Buya Yahya mengenai penggabungan puasa qadha dengan Dzulhijjah apakah boleh?

Hari ini kita telah memasuki bulan mulia Dzulhijjah yang merupakan bulan di mana Allah memberikan pahala berlipat ganda.

Salah satu amalan sunnah yang bisa dilakukan adalah puasa Dzulhijjah.

Baca Juga: Tuntunan Lengkap Tentang Pelaksanaan Salat Hari Raya Idul Adha Mulai dari Niat dan Tata Caranya

Pertanyaan yang sering muncul adalah bolehkan puasa Dzulhijjah dibarengkan dengan puasa qadha Ramadhan?

Simak penjelasan Buya Yahya, seperti dilansir Tim Media Tulungagung dari Pikiran Rakyat, Senin, 4 Juli 2022.

Dari kanal Youtube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan tentang hukum menggabungkan puasa wajib dengan puasa sunnah. Puasa wajib terdiri dari puasa bulan Ramadhan, puasa qadha, dan puasa nazar.

Baca Juga: Resep dan Tips Memasak Daging Hari Raya Idul Adha Agar Empuk, Dijamin Tidak Alot

Menurutnya, jika seseorang mempunyai utang puasa wajib, maka orang tersebut dianjurkan untuk menyelesaikan utangnya terlebih dahulu sebelum melakukan puasa sunnah.

Dia juga menjelaskan, menurut jumhur ulama khusus mazhab Syafi'i, seseorang boleh melakukan puasa sunnah kemudian puasa wajibnya ditunda.

Namun, lebih baik membayar utang puasa terlebih dahulu karena itu adalah puasa wajib. Pahala puasa wajib lebih besar dibandingkan puasa sunnah.

Baca Juga: Sambut Hari Raya Idul Adha, Begini Tradisi yang Biasa Dilakukan di 4 Negara, Ada yang Bertukar Kado

Kemudian, terkait dengan hukum menggabungkan puasa qadha dan puasa Dzulhijjah, Buya Yahya mengatakan bahwa niat kedua puasa tersebut tidak boleh digabung.

Jika niat puasa fardhu dan sunnah dicampur, maka hukumnya tidak sah. Berbeda dengan niat puasa sunnah yang boleh digabung dengan puasa sunnah lainnya.

Kemudian, jika ingin melaksanakan puasa qadha pada bulan Dzulhijjah, maka niatnya membayar utang atau qadha seperti berikut.

Baca Juga: Cara Memasak Opor Daging Sapi Enak dan Lezat, Cocok untuk Hidangan Hari Raya Idul Adha

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ لِلهِ تَعَالَى

Artinya: Saya berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Puasa qadha adalah puasa fardhu sehingga pahala yang didapatkan jauh lebih besar dibanding puasa Dzulhijjah, Tarwiyah atau Arafah.

Baca Juga: Berikut Keputusan SKB 3 Menteri Tentang Mudik Hari Raya Idul Adha 2022

Kemudian, menurut mazhab Abu Hanifah, bayarlah utang puasa terlebih dahulu di bulan haji dan jangan disertai niat sunnah, niscaya akan mendapatkan pahala puasa fardhu dan sunnah. Sungguh Allah SWT Maha Pengasih.

Demikian informasi tentang penjelasan Buya Yahya mengenai penggabungan puasa qadha dengan Dzulhijjah apakah boleh?. Semoga bermanfaat.***(Iin Inayah/Pikiran Rakyat)

Artikel ini pernah tayang dengan judul 'Bolehkah Puasa Dzulhijjah Digabung dengan Puasa Qadha? Begini Kata Buya Yahya'.

Editor: Azizurrochim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x