Sementara, sepertiga kedua digunakan untuk membeli khamr. Semua khamr itu dibawa pulang dan dibuang di kamar mandi seraya mengatakan, "segala puji bagi Allah. Minimal membuat saya mengurangi orang muslim yang mabuk hari ini.
Sepertiga selanjutnya digunakan untuk menyewa tempat prostitusi dan menyuruh mereka tutup malam itu.
Saat pulang, ia mengatakan, "segala puji bagi Allah. Minimal membuat saya menghentikan malam ini anak muda muslim berzina."
Orang berfikir saat ia ke tempat khamr, ia mabuk dan saat ke tempat prostitusi, ia berzina. Sebagaimana dilansir Media Tulungagung dari Portal jember pada artikel yang berjudul “Kisah Orang Sholeh yang Rajin Beli Khamr dan Ke Tempat Prostitusi Diceritakan oleh Ustadz Khalid Basalamah”.
Sang istri sempat mengatakan bahwa jika tetap begini, maka tidak akan ada yang mau menyentuh jenazahnya saat mati.
Namun, suaminya tersenyum dan mengatakan bahwa jika benar demikian, maka sultan, penasehatnya dan seluruh ulama Istambul yang akan men-sholatkannya.
Sultan Murad 2 menangis dan mengakui identitas sebenarnya seraya menyatakan siap mengurus jenazah lelaki itu serta mengundang seluruh ulama Istambul.*** (Gufron Abdillah/Portaljember.com)