"Kalau orang dulu orang buatnya pake batang kurma, yang dibelah. Kemudian masukin air dengan kurma. Dipendam sekian lama, dia jadi fermented (terfermentasi)." imbuhnya.
Jadi dr. Zaidul Akbar menyimpulkan bahwa makanan atau minuman hasil fermentasi yang halal, juga bisa menjadi produk yang baik untuk kesehatan.
Dirinya juga mengambil studi kasus, bahwa Korea Selatan adalah salah satu negara dengan tingkat kesehatan penduduk cukup tinggi saat pandemi.
Hal ini dikarenakan negara ginseng itu, tidak pernah lepas dengan makanan fermentasi yang mereka sebut kimchi. Salah satu makanan fermentasi terbaik di dunia.
"Kimchi itu kan makanan fermentasi. Dan sebenarnya kita juga punya di Indonesia, apa namanya? Tempe," imbuh penggagas Jurus Sehat Rasulullah itu.
Tak hanya di Korea, Indonesia pun punya produk fermentasi yaitu tempe yang sudah diakui manfaatnya oleh pakar-pakar di dunia.
Namun lagi-lagi, dr. Zaidul Akbar mengimbau agar tidak mengolah tempe dengan cara dipanaskan atau digoreng, alias dimakan mentah.
Hal ini sebagai upaya untuk menjaga kandungan protein dan bakteri probiotik agar tetap utuh, sehingga memberikan manfaat yang luar biasa bagi pencernaan.