Milisi Laut China Berkeliaran di Natuna Utara, Indonesia Kerahkan Nelayan Sebagai Mata-mata

- 20 Januari 2022, 14:59 WIB
Milisi Laut China Berkeliaran di Natuna Utara, Indonesia Kerahkan Nelayan Sebagai Mata-mata
Milisi Laut China Berkeliaran di Natuna Utara, Indonesia Kerahkan Nelayan Sebagai Mata-mata /ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

MEDIA TULUNGAGUNG – Milisi Laut China berkeliaran di Natuna Utara, Indonesia kerahkan nelayan sebagai mata-mata untuk amankan wilayah Natuna Utara.

China kenyataannya membuat langkah non konvensional dalam menegakkan claim-nya di ZEE Indonesia di Natuna Utara.

Disamping mengirimi coast guard dan kapal surveynya ke Natuna Utara Indonesia, China kerahkan milisi laut.

Milisi laut China ini adalah nelayan dari negara mereka yang lakukan ilegal fishing di Natuna Utara Indonesia.

Baca Juga: Siaga Perang, AS Tolak Tawaran Rusia Hingga Minta Ukraina Bersiap Hadapi Masa Sulit

Tetapi beberapa nelayan ini dikasih alat berkomunikasi yang ideal hingga dapat minta bantuan ke aparatur laut China.

Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) di Amerika Serikat (AS) memaparkan jika ada sekitaran 300 buah kapal milisi laut China mondar mandir di teritori perairan Asia Tenggara.

"Milisi maritim China semakin besar untuk menegakkan klaimnya di wilayah yang dituju," tutur CSIS diambil dari Aljazirah.

Ternyata kehadiran milisi maritim China ini telah ada semenjak tahun 1950.

Baca Juga: Perang Diujung Tanduk, AS Tegaskan Pasang Badan Hadang Serangan Rusia ke Ukraina

Waktu itu China merampas gugusan kepulauan Paracel dari tangan Vietnam tahun 1970 an.

Mereka merampas Paracel dengan kemampuan milisi maritim yang dipersenjatai.

Sekarang milisi maritim China dijumpai telah berada di Scarborough Shoal Filipina untuk menempatinya secara de facto.

Pemerintahan China sendiri mensubsidi seluruh keperluan milisi maritimnya dari pengerjaan kapal sampai logistik.

Baca Juga: Desakan Robert Alberts Mundur dari Persib Bermunculan, Beredar Nama Pelatih Nasional Hingga Internasional

Kemudian mereka diberi pekerjaan sambilan selainnya tangkap ikan yaitu menegakkan claim Nine Dash Line di perairan Asia Tenggara.

Triknya dengan menerobos kawasan laut negara lain dengan kawalan coast guard China.

Langkah ini benar-benar efisien di mana beberapa negara ASEAN kurang siap melawannya dan pada akhirnya kerahkan kemampuan militer.

Tetapi pemerhati politik dan keamanan Asia Tenggara dari Universitas Jawaharlal Nehru, Prof. Baladas Ghoshal menjelaskan Indonesia punyai jalan keluarnya.

Baca Juga: Potensi Robert Alberts Didepak dari Persib, Sejumlah Pelatih Senter Dikaitkan, dari Luis Milla Hingga Vujovic

Baladas menerangkan jika Indonesia sekarang ini sedang menyiapkan kemampuan militernya di Natuna Utara.

"Sementara itu, dengan sendirinya, Indonesia sedang mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan dan berupaya memperkuat pertahanannya di dalam dan sekitar Natuna, mencurigai bahwa China sedang menjajaki peluang untuk merebut kendali efektif atas pulau-pulau tersebut," tutur Baladas diambil dari indianarrative.com, 14 Januari 2022.

Disamping perkuat barisan militer, Indonesia mendayagunakan hal-hal lain untuk hadapi milisi laut China.

Baladas menyebutkan nelayan lokal Indonesia akan bertindak selaku mata-mata jika mendapati kapal China.

Baca Juga: Nur Afifah Balqis Tersangka Maling Uang Rakyat Termuda, Fakta Menariknya Bendahara Partai Berusia 24 Tahun

Selanjutnya mereka akan memberikan laporan ke petugas Indonesia untuk seterusnya dilaksanakan penindakan.

"Kapal penangkap ikan lokal bertindak sebagai mata dan telinga, mengambil bagian dalam sistem peringatan dini untuk mengawasi kapal-kapal China yang mendekat," katanya.

Dengan langkah ini ada keefektifan pemantauan Natuna Utara oleh Indonesia untuk menantang milisi maritim China.***(Beryl Santoso/Zona Jakarta)

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Zona Jakarta dengan judul “Saingi Milisi Laut China, Indonesia Jadikan Nelayan Mata-mata Pelototi Pergerakan Beijing di Natuna Utara

 

 

Editor: Yoga Adi Surya

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah