Penelitian Mengejutkan Soal Pengguna TikTok, Ternyata Banyak yang Dirugikan, Begini Penjelasanya

23 Januari 2023, 09:25 WIB
Ilustrasi pengguna TikTok /logo

MEDIA TULUNGAGUNG - Studi mengejutkan berhasil ditemukan oleh beberapa peneliti soal penggunaan TikTok.

Hal tersebut diuji oleh beberapa ahli dalam bidang psikologi yang di laman Psypost beberapa waktu lalu.

Sebagaimana diketahui, dalam penelitian ini Aplikas.i TikTok rupanya tidak hanya memberikan hiburan bagi para penggunanya.

Baca Juga: Chord Gitar Ya Habibi Ya Syafii Ya Rasulullah 'Rahmatan Lil Alameen' Viral Tiktok, Lengkap dengan Lirik

Hal tersebut juga memengaruhi juga mempengaruhi persepsi pengguna terkait dengan citra dan kepuasan diri.

Studi itu menunjukkan bahwa video pendek TikTok sesungguhnya menawarkan sisi positif dengan memberikan kesempatan bagi anak perempuan untuk memiliki citra diri yang positif.

Namun sejumlah konten berupa video pendek yang menunjuk tarian seksi, sosok-sosok atraktif, hingga kisah sukses penurunan berat badan rupanya juga banyak bermunculan di laman depan "For Your Page/(FYP)", meskipun pemilik akun tidak mengikuti akun-akun tersebut.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Moonlight Sunrise' TWICE Trending di Youtube, Ditonton 26 Juta Pasang Mata

Dilansi dari ANTARA, Mink dan Szymanski kemudian mengumpulkan 778 mahasiswi berusia 18 hingga 29 tahun sebagai partisipan.

Hasilnya menunjukkan bahwa TikTok merugikan penggunanya karena mengubah persepsi mereka akan citra tubuh dengan cara negatif.

Adanya perbandingan penampilan dan pengawasan tubuh, yang pada akhirnya meningkatkan ketidakpuasan tubuh.

“Temuan kami menunjukkan bahwa penggunaan media sosial berbasis gambar menimbulkan risiko terhadap citra tubuh positif perempuan," tulis para peneliti dalam keterangannya.

Baca Juga: Kapan Bulan Rajab 2023? Ini Jadwal dan Niatnya

Padahal TikTok menawarkan konten positif mengenai citra tubuh, namun keterampilan literasi media sosial para pengguna serta paparan komersial tidak melindungi para pengguna dari risiko ini, simpul para peneliti itu.

“Dengan demikian, hasil kami menunjukkan bahwa perempuan harus membatasi waktu mereka di TikTok untuk mengurangi ketidakpuasan tubuh. Penelitian di masa depan harus mengeksplorasi penyangga potensial lainnya dalam tautan ini, seperti netralitas tubuh, untuk menemukan cara membantu wanita memerangi ketidakpuasan tubuh dalam menghadapipenggunaan media sosial," tulis para peneliti dalam kesimpulannya.

Editor: Zaris Nur Imami

Tags

Terkini

Terpopuler