MEDIA TULUNGAGUNG – Indonesia siap terima teknologi rudal penghancur kapal selam BrahMos.
Indonesia saat ini dapat dikatakan kekurangan rudal penghancur kapal maupun kapal selam.
Mengenai hal tersebut, Indonesia mau tidak mau harus bergerak cepat untuk mendapatkan rudal secara mandiri.
Aspek peperangan laut memang menjadi aspek yang sangat vital bagi Indonesia sebagai negara kepulauan.
Jika dilihat dari inventaris TNI Angkatan Laut (AL), Indonesia selama ini mengandalkan setidaknya tiga rudal anti kapal yakni Exocet buatan Prancis, C705 dan C802 dari China, serta rudal Yakhont dari Rusia.
Rudal buatan China tentunya tidak digunakan Indonesia dalam penjagaan laut Natuna.
Yang pasti semua rudal yang diandalkan tersebut adalah hasil impor dan sangat rawan embargo.
Untuk itulah Indonesia perlu berdikari di bidang teknologi rudal, sesuatu yang tak bisa ditawar oleh siapapun.
Dikutip dari India Times, Selasa 14 Desember 2021, Indonesia baru-baru ini mengadakan perjanjian kerja sama pertahanan dengan India.
India Times melaporkan jika Indonesia kemungkinan besar akan mengadakan kerja sama dengan New Delhi untuk memperoleh teknologi pertahanan hasil racikan negeri itu.
Produksi pertahanan bersama juga digagas oleh kedua negara kedepannya.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil penasehat keamanan nasional India Pankaj Saran.
Pankaj saat berada di Indonesia bertemu dengan Menhan Prabowo dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, kemarin, 8 Desember 2021.
Setelah itu kedua belah pihak juga sepakat akan mempererat kerja sama penanganan terorisme.
Moeldoko dalam pertemuannya dengan Pankaj menjelaskan jika Indonesia dan India punya kepentingan sejalan di bidang pertahanan.
"Kami memiliki kepentingan yang sama dalam menangani radikalisme dan ekstremisme. Oleh karena itu, kami dapat mengembangkan kerja sama untuk membangun hubungan yang lebih kuat di bidang pertahanan," kata Moeldoko.
Kemudian kerja sama kemitraan maritim di kawasan Samudera Hindia juga jadi pokok pembicaraan.
Nampaknya kunjungan Pankaj Saran ke Indonesia menindaklanjuti Firts Indonesia-India Security Dialogue di New Delhi pada 2018 lalu.
Di sana penasehat keamanan nasional Ajit Kumar Doval dan Menhan India Rajnath Singh bertemu dengan Menhan Prabowo.
Dalam pertemuan tersebut dibeberkan bahwa ada kemungkinan ekspor rudal penjagal kapal induk BrahMos India ke Indonesia.
Rudal BrahMos sendiri merupakan upgrade dari Yakhont TNI AL.
Ia merupakan rudal kerja sama India-Rusia sesuai namanya yakni Brahmana and Moskwa (BrahMos).
Rudal ini dibuat sengaja untuk menjagal kapal induk musuh dimana India hendak menyasarkannya ke China.
Seperti diketahui bahwa India dan China sedang terlibat ketegangan di perbatasan Tibet-Ladakh.
Mujur bagi Indonesia bila bisa menerima teknologi rudal BrahMos untuk menenggelamkan kapal induk China jika macam-macam di Natuna Utara.***
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Zona Jakarta dengan judul “Indonesia Siap Terima Teknologi BrahMos, Rudal Penjagal Kapal Induk China”.