Profil dan Biodata Lengkap Boris Johnson, PM Inggris yang Turun Jabatan, Dipuji Pendukung Dihujat Musuh

- 8 Juli 2022, 12:46 WIB
Boris Johnson
Boris Johnson /Reuters /

Setelah menyetujui perjanjian penarikan Brexit yang direvisi dengan UE, yang menggantikan penghalang Irlandia dengan Protokol Irlandia Utara yang baru, tetapi gagal memenangkan dukungan parlemen untuk perjanjian tersebut.

Baca Juga: Tersangka DPO Pencabulan Santriwati Dibawa Ke Rutan Klas 1 Medaeng, Surabaya

Boris Johnson mengadakan pemilihan cepat pada Desember 2019 di mana ia memimpin Partai Konservatif menuju kemenangan dengan 43,6% suara dan pangsa kursi partai terbesar sejak 1987.

Pada 31 Januari 2020, Inggris mengundurkan diri dari UE memasuki masa transisi dan negosiasi perdagangan yang mengarah ke Perjanjian Perdagangan dan Kerjasama UE–Inggris.

Pandemi COVID-19 berdampak besar pada Inggris; pemerintahnya menanggapi dengan berbagai kekuatan darurat dan memperkenalkan langkah-langkah di seluruh masyarakat untuk mengurangi dampaknya.

Baca Juga: Cabut Izin Operasional Pesantren Shiddiqiyyah Jombang Karena Pelecehan Seksual, Kemenag: Jangan Khawatir!

Johnson awalnya bereaksi lambat terhadap wabah dan menolak menerapkan tindakan penguncian, meskipun program vaksinasi adalah yang pertama di dunia.

Johnson dianggap sebagai tokoh kontroversial dalam politik Inggris. Para pendukung memujinya sebagai sosok yang lucu dan menghibur, dengan daya tarik yang melampaui pemilih Konservatif tradisional.

Sebaliknya, para pengkritiknya menuduhnya elitisme, kronisme, dan fanatik. Para komentator menggambarkan gaya politiknya sebagai oportunistik, populis atau pragmatis.

Baca Juga: Lakukan Pencemaran Nama Baik, Akhirnya Medina Zein DIjemput Paksa Polisi Oleh Pihak Polda Metro Jaya

Halaman:

Editor: Azizurrochim

Sumber: peoplepill.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini