Joe Biden Serukan Kepada Anggota G7 untuk Bersatu Terus Lawan Rusia dan Targetkan Mesin Perang Putin

- 26 Juni 2022, 21:03 WIB
Joe Biden, Presiden Amerika Serikat ke-46
Joe Biden, Presiden Amerika Serikat ke-46 /Instagram/@joebiden/

Baca Juga: Media Asing Soroti Jokowi yang Akan Berkunjung ke Ukraina, Sebut Popularitas Presiden Makin Turun

Pada awal pertemuan bilateral, Joe Biden berterima kasih kepada Kanselir Jerman, Olaf Scholz karena menunjukkan kepemimpinan di Ukraina dan mengatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin telah gagal menghancurkan persatuan mereka.

Scholz telah menghadapi kritik di dalam dan luar negeri atas penanganannya terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

“Kita bisa melewati semua ini dan menjadi lebih kuat,” kata Biden, seperti dilansir Media Tulungagung dari Reuters, Minggu, 26 Juni 2022.

"Karena Putin telah mengandalkannya sejak awal bahwa entah bagaimana NATO dan G7 akan terpecah. Tapi kami belum melakukannya dan kami tidak akan melakukannya," imbuhnya.

Baca Juga: Jokowi Kunjungi Ukraina dengan Pengamanan Ketat, Fadli Zon: Berlebihan!

Inggris mengatakan larangan impor emas Rusia ditujukan untuk orang kaya Rusia yang telah membeli safe-haven bullion untuk mengurangi dampak finansial dari sanksi Barat. Ekspor emas Rusia bernilai 12,6 miliar pound (US$15,45 miliar) tahun lalu.

"Langkah-langkah yang kami umumkan hari ini akan langsung menghantam oligarki Rusia dan menyerang jantung mesin perang Putin," kata Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.

"Kita perlu membuat rezim Putin kelaparan dalam pendanaannya. Inggris dan sekutu kita melakukan hal itu,” imbuhnya.

Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang akan melarang impor emas Rusia. Prancis juga mendukung langkah tersebut.

Halaman:

Editor: Azizurrochim

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah