Gempa Besar Landa Afghanistan, Tewaskan Ribuan Orang hingga Ratusan Luka Parah

- 22 Juni 2022, 20:44 WIB
Afghanistan diterpa gempa dahsyat
Afghanistan diterpa gempa dahsyat /Foto ilustrasi/ pixabay/ Angelo_Giordano

MEDIA TULUNGAGUNG - Gempa besar melanda Afghanistan pada hari Rabu 22 Juni 2022.

Gempa tersebut telah menewaskan sebanyak 1000 orang warga Afghanistan.

Berdasarkan laporan pejabat manajemen bencana lebih dari 600 orang terluka parah akibat insiden ini.

Baca Juga: Cek Keberuntungan Hari ini Kamis 23 Juni 2022, Ramalan Zodiak dan Angka Keberuntungan Gemini Hingga Cancer

Rumah-rumah menjadi puing-puing dan mayat-mayat yang terbungkus selimut tergeletak di tanah, foto-foto di media Afghanistan menunjukkan

Helikopter dikerahkan dalam upaya penyelamatan untuk mencapai yang terluka dan menerbangkan pasokan medis dan makanan, kata pejabat kementerian dalam negeri Salahuddin Ayubi.

"Jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat karena beberapa desa berada di daerah terpencil di pegunungan dan akan membutuhkan waktu untuk mengumpulkan rinciannya," katanya.

Baca Juga: Karya Milik Seniman Indonesia Dihapus dari Pertunjukan Jerman, Disebut 'Antisemitisme' dan Hina Israel

Gempa hari Rabu adalah yang paling mematikan di Afghanistan sejak 2002. Gempa itu terjadi sekitar 44 km (27 mil) dari kota tenggara Khost, dekat perbatasan dengan Pakistan, kata Survei Geologi AS (USGC).

Pejabat manajemen bencana mengatakan sedikitnya 1.000 tewas dan 600 terluka. Namun, pejabat setempat menyebutkan jumlah korban luka lebih tinggi.

"1.000 tewas, 1.500 terluka, dan jumlah ini mungkin bertambah, banyak keluarga hilang. Orang-orang yang terluka telah dibawa ke Kabul dan Gardez," Mohammad Amin Hozaifa, direktur informasi dan budaya Paktika, mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga: Terapkan Skema Agnipath Pada Rekrutmen Pasukan Militer, Pemerintah India Tuai Kritik dan Protes

Sebagian besar kematian yang dikonfirmasi berada di provinsi timur Paktika, di mana 255 orang tewas dan lebih dari 200 terluka, tambah Ayubi.

Di provinsi Khost, 25 orang meninggal dan 90 orang dibawa ke rumah sakit.

Haibatullah Akhundzada, pemimpin tertinggi Taliban yang berkuasa, menyampaikan belasungkawa dalam sebuah pernyataan.

Melakukan operasi penyelamatan akan membuktikan ujian besar bagi Taliban, yang mengambil alih negara itu Agustus lalu dan telah terputus dari banyak bantuan internasional karena sanksi.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini