China Terkejut Atas Insiden Bom Bunuh Diri di Pakistan, Tegaskan Kutuk Serangan Terorisme

- 24 Agustus 2021, 08:46 WIB
 Presiden Xi Jinping, China terkejut atas insiden bom bunuh diri yang menimpa warganya di Pakistan/REUTERS/Jason Lee
Presiden Xi Jinping, China terkejut atas insiden bom bunuh diri yang menimpa warganya di Pakistan/REUTERS/Jason Lee /

MEDIA TULUNGAGUNG - China mengungkapkan rasa terkejutnya saat mengetehaui bahwa warganya terserang  aksi bom bunuh diri di Pakistan.

China meminta Pakistan untuk menghukum para perlaku yang terlibat dalam insiden tersebut.

Selain itu, negeri tirai bambu ini berharap agar Pakistan meningkatkan keamanan pekerjanya yang bekerja di CPEC.

Baca Juga: Sejumlah Benda Langka Hasil Kapal Tenggelam Akan Dijadikan Wisata Berbasis Harta Karun Bawah Laut di Selayar

Untuk diketahui inisden nahas ini pada 20 Agustus.

Bermula adanya sebuah iring-iringan proyek jalan tol Gwadar East Bay diserang oleh seorang pembom dalam perjalanan ke lokasi konstruksi di provinsi Balochistan.

Gwadar merupakan titik kulminasi dari Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC) senilai USD 60 miliar.

Sejumlah besar ahli dan pekerja Tiongkok dipekerjakan di Gwadar dan daerah sekitarnya untuk menyelesaikan berbagai proyek di bawah CPEC.

Seorang warga negara Tiongkok menderita luka ringan dan beberapa personel lokal terluka atau terbunuh, kata Wang dalam menjawab sebuah pertanyaan.

Baca Juga: Mural ‘DIBUNGKAM’ Dihapus Aparat, Netizen: Pemerintah Makin Panik!

Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak berwenang Pakistan, serangan bom bunuh diri itu dilakukan oleh seorang anak laki-laki yang berlari keluar dari koloni, begitu konvoi sampai di sana, untuk menargetkan kendaraan China.

"Kami terkejut dan mengutuk insiden ini, berduka atas personel Pakistan yang tewas dalam serangan itu dan menyampaikan simpati kepada keluarga yang ditinggalkan dan terluka", kata Wang.

Wang mendesak pihak Pakistan untuk menangkap para pelaku dan menghukum mereka sesegera mungkin, katanya, seraya menambahkan bahwa Islamabad telah menjamin untuk melakukan segala upaya untuk memastikan keselamatan personel China yang bekerja di berbagai proyek di Pakistan.

"China akan bekerja dengan Pakistan untuk mengatasi ancaman teroris dan melindungi keselamatan rakyat dan personel kami di Pakistan", kata Wang.

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan di Global Times yang dikelola negara pada 21 Agustus, Tentara Pembebasan Balochistan (BLA), yang berjuang untuk penentuan nasib sendiri rakyat Baloch, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Baca Juga: BMKG Sebut Sejumlah Daerah Berpotensi Hujan Deras Disertai Petir dan Angin Kencang

Mengulangi bahwa terorisme adalah musuh bersama umat manusia, Wang mengatakan, China dengan tegas menentang kekuatan apa pun yang menggunakan terorisme untuk mencari kepentingan geopolitik dan meminta semua negara kawasan untuk berkolaborasi dalam memberantas kelompok teroris dan menjunjung tinggi keselamatan bersama dan kepentingan pembangunan semua negara di kawasan itu

Ada rasa keresahan dan kekhawatiran di China atas meningkatnya serangan terhadap personel China di Pakistan terutama mengingat situasi bergejolak yang terjadi di Afghanistan setelah Taliban mengambil alih Kabul.

Sejumlah organisasi militan, termasuk Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) yang dilarang yang melakukan serangan terhadap Pakistan, selain Al-Qaeda dan Negara Islam (IS) berjuang bersama dengan Taliban di Afghanistan dan dilaporkan terus beroperasi dari sana.

South China Morning Post yang berbasis di Hong Kong dalam sebuah laporan baru-baru ini mengutip pengarahan parlemen rahasia para politisi Pakistan pada 2 Juli di mana kepala badan Inter-Services Intelligence (ISI) Letnan Jenderal Faiz Hameed menggambarkan Taliban dan TTP sebagai sisi yang sama.

TTP dipersalahkan oleh Pakistan atas ledakan bom bus bulan lalu di Dasu di Khyber Pakhtunkhwa yang bergolak di mana 13 orang, termasuk sembilan warga negara China, tewas.

Warga negara China juga diserang di Karachi bulan lalu ketika mereka ditembaki oleh orang-orang bersenjata dari kendaraan yang bergerak.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Sampai Menangis Saat Memeriksakan Kondisi Janinnya, Ini Hal yang Membuatnya Menangis

Untuk Pakistan yang kekurangan uang, hubungan dengan China sangat penting karena ketergantungan ekonominya yang meningkat pada Beijing.

China terlibat dalam beberapa proyek yang bertujuan untuk pengembangan pelabuhan Gwadar di Laut Arab yang merupakan bagian dari proyek infrastruktur Belt and Road China.

Dalam beberapa bulan terakhir, terjadi peningkatan serangan teror yang menargetkan warga negara China di Balochistan dan Karachi yang mengerjakan proyek CPEC dan untuk perusahaan swasta.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: News 18


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini