Badan Meteorologi Dunia Peringatkan Bencana Akibat Cuaca Meningkat Drastis Dalam 50 Tahun Terakhir

2 September 2021, 15:30 WIB
Badan Meteorologi Dunia Peringatkan Bencana Akibat Cuaca Meningkat Drastis Selama 50 Tahun Belakangan /Pixabay/

MEDIA TULUNGAGUNG - Jumlah bencana terkait cuaca telah meningkat lima kali lipat selama 50 tahun terakhir, menurut laporan terbaru Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), pada Rabu, 31 Agustus 2021.

Namun, berkat peningkatan sistem peringatan dini dan manajemen bencana, jumlah kematian akibat bahaya ini hampir tiga kali lebih sedikit.

Menurut WMO Atlas of Mortality and Economic Losses from Weather, Climate and Water Extremes (1970 - 2019), ada lebih dari 11.000 bencana yang dilaporkan secara global, dengan lebih dari dua juta kematian dan kerugian 3,64 triliun dolar AS.

Baca Juga: AS Cari Jalur Evakuasi Darat Untuk Warganya yang Tertinggal di Afghanistan

Dari tahun 1970 hingga 2019, bahaya cuaca, iklim dan air menyumbang 50 persen dari semua bencana, 74 persen dari semua kerugian ekonomi yang dilaporkan, dan 45 persen dari semua kematian yang dilaporkan, kata laporan itu. Lebih dari 91 persen kematian ini terjadi di negara berkembang.

Di antara 10 bahaya teratas yang menyebabkan hilangnya nyawa manusia terbesar selama periode ini adalah kekeringan, badai, banjir, dan suhu ekstrem.

Namun, jumlah kematian turun dari lebih dari 50.000 pada 1970-an menjadi kurang dari 20.000 pada 2010-an.

Baca Juga: Daftar Kejahatan AS dan Sekutu di Afghanistan yang Dibongkar China

Dalam hal kerugian ekonomi, tiga dari 10 bencana paling mahal terjadi pada tahun 2017, termasuk Badai Harvey, Maria dan Irma.

Tiga badai ini saja menyumbang 35 persen dari total kerugian ekonomi dari 10 bencana teratas secara global dari tahun 1970 hingga 2019.

"Cuaca, iklim, dan air yang ekstrem meningkat dan akan menjadi lebih sering dan parah di banyak bagian dunia sebagai akibat dari perubahan iklim," kata Sekretaris Jenderal WMO Petteri Taalas seperti dilansir MEDIA TULUNGAGUNG dari Xinhua.

Baca Juga: China Bongkar Daftar Kejahatan Pasukan AS di Afghanistan, Sebut AS Pernah Ngebom Pesta Pernikahan

"Itu berarti lebih banyak gelombang panas, kekeringan, dan kebakaran hutan seperti yang baru-baru ini kami amati di Eropa dan Amerika Utara…

Kami memiliki lebih banyak uap air di atmosfer, yang memperburuk curah hujan ekstrem dan banjir mematikan. Pemanasan lautan telah memengaruhi frekuensi dan daerah keberadaan badai tropis paling intens," tuturnya.

"Kerugian ekonomi meningkat seiring dengan meningkatnya paparan. Namun di balik statistik yang mencolok terdapat pesan harapan.

Baca Juga: Presiden Recep Tayyip Erdogan Berjanji untuk Meningkatkan Upaya Reformasi Peradilan di Turki

Peningkatan sistem peringatan dini multi-bahaya telah menyebabkan penurunan angka kematian yang signifikan. Sederhananya, kita lebih baik dari sebelumnya dalam menyelamatkan nyawa," kata Taala.

Laporan WMO menyerukan mekanisme pembiayaan risiko bencana untuk diperkuat di tingkat nasional dan internasional, terutama untuk Negara-negara Tertinggal dan negara-negara berkembang, pulau-pulau kecil, sambil mengembangkan kebijakan yang terintegrasi dan proaktif pada bencana-bencana dengan onset lambat seperti kekeringan.***

Editor: Yoga Adi Surya

Sumber: Xinhua

Tags

Terkini

Terpopuler