Sejarah Badarawuhi KKN di Desa Penari, Sosok Remaja Muda Berwujud Siluman dengan Ilmu Awet Muda Tanah Jawa

- 20 Mei 2022, 06:00 WIB
Siapa Badarawuhi Sesungguhnya? Simak Sejarah Kelam Badarawuhi Disebut Pernah Menjadi Lurah
Siapa Badarawuhi Sesungguhnya? Simak Sejarah Kelam Badarawuhi Disebut Pernah Menjadi Lurah /IG @mdpictures

Dengan nafsu yang membara untuk bisa meniduri Ratna Nareh, macan sigep pun mendatangi Ratna Nareh yang saat itu sedang ada di sebuah kedai. Dia pun menawarkan kepada Ratna Nareh untuk menginap di tempatnya dengan alasan Ratna Nareh merupakan tamu desa

Ratna Nareh tanpa curiga mengiyakan tawaran sang kepala desa tersebut. Malam itu ketika Ratna Nareh tertidur pulas macam sigep ditemani dua pengawalnya melancarkan aksinya setelah memastikan bahwa Ratna Nareh telah tertidur.

Macan Sigep segera memasuki kamar. Namun baru ia membuka pintu, tubuhnya langsung terpental. Macan sigep muntah darah dan akhirnya tewas. Dia tidak menyadari bahwa Ratna Nareh memagari ruangan tersebut dengan mantra-mantra. Dua pengawal macan sigep yang mengetahui majikannya telah tewas dengan segera membunyikan kentongan dan memanggil para warga desa.

Baca Juga: Profil Wanda Hamidah, Aktris yang Berseteru dengan Mantan Suami Karena Kangen Anak, Lengkap Usia, IG, Karier

Ratna Nareh yang terganggu dengan suara kentongan pun akhirnya terbangun dan melihat jasad Macan Sigep yang telah berlumuran darah. Namun anehnya Ratna Nareh justru mendekati jasad Macan Sigep dan menjilati darah yang keluar dari mayatnya.

Ternyata hal inilah yang selama ini dirindukannya selama tidak bertemu manusia, memuaskan hasratnya akan darah manusia. Saking asyiknya Ratna Nareh menikmati darah macan sigep hingga ia tidak menyadari kehadiran warga desa telah mengepungnya. Namun melihat hal itu warga desa tidak ada yang berani mendekatinya.

Pada awalnya kematian macan sigep disambut gembira oleh warga yang mengira akan terbebas dari perilaku kesewenang-wenangannya selama ini dan akhirnya membuat warga menganggap Ratna Nareh sebagai penerus macan sigep untuk memimpin Desa Wonotoro.

Namun sepertinya warga telah salah, di bawah kepemimpinan Ratna Nareh warga desa seperti keluar dari satu masalah dan masuk ke masalah yang baru. Warga desa Wonotoro seperti menjadi pelayan dari Ratna Nareh.

Mereka tidak dapat menolak apapun yang diinginkan olehnya entah karena mantra-mantra dari Ratna Nareh atau dari ketakutan dari para warga.

Pada intinya Ratna Nareh seperti seorang raja kecil di desa Wonotoro bahkan jika Ratna Nareh ingin jalan-jalan keliling desa, dia memerintahkan para penduduk untuk menantunya.

Halaman:

Editor: Azizurrochim

Sumber: Utara Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini