Ia adalah penunggu desa yang diduga berada di kawasan Banyuwangi, Jawa Timur.
Cerita ini dimulai ketika Rangda (Calonarang) menyebarkan wabah atau pagebluk ganas di wilayah Kediri.
Pagebluk itu sendiri mengakibatkan seperempat populasi Kediri harus meregang nyawa, setelah mengalami rasa sakit yang menyiksa sebelum meninggal, memuntahkan duri-duri tajam disertai darah segar.
Baca Juga: Simak 7 Fakta yang Harus Diketahui tentang Hari Kebangkitan Nasional, Inilah Pencetusnya
Kejadian tersebut akhirnya membuat Raja saat itu yang bernama Erlangga mengutus seorang empu bernama Bharada untuk mengalahkan Calonarang.
Erlangga berjuang dengan murid-muridnya yang sebagian besar adalah gadis-gadis belia .
Pasukan Erlangga saat itu pun menghabisi mereka tanpa ampun. Sebelumnya, ilmu yang dipakai lawan sudah diketahui kelemahannya laul dihapus dengan mantra-mantra suci dari sang Empu.
Namun rupanya ada 5 murid Rangda yang yang berhasil menyelamatkan diri dari pembantaian yang dilakukan oleh prajurit Kediri yang dipimpin oleh Bharada yang bernama Mpu Bahula.
Lima orang gadis belia murid Rangda yang bersembunyi berhasil melarikan diri dan berpencar supaya tidak mudah terlacak oleh prajurit Kediri.