MEDIA TULUNGAGUNG - Setiap 7 Desember diperingati sebagai Hari Internasional untuk Mengakhiri Kekerasan terhadap Pekerja Seks atau International Day to End Violence Against Sex Workers. Bagaimana sejarahnya? Apa tujuannya?
Langsung saja, dilansir oleh Media Tulungagung dari berbagai sumber, berikut sejarah Hari Internasional untuk Mengakhiri Kekerasan terhadap Pekerja Seks.
Sejujurnya, sejarah Hari Internasional untuk Mengakhiri Kekerasan terhadap Pekerja Seks cukup menarik. Pasalnya, hari peringatan setiap 17 Desember tersebut sudah lama ada di Amerika Serikat (AS) namun dengan tujuan lain.
Pada awalnya, tanggal 17 Desember diperingati sebagai hari untuk mengenang kematian para korban pembunuhan di Sungai Hijau, tepatnya di Seattle Washington AS.
Sebab diperingati setiap tahun, momentum tersebut berkembang menjadi agenda internasional tahunan di AS. Selanjutnya, barulah muncul narasi perlindungan dan kesetaraan terhadap hak para pekerja seks dalam peringatan tersebut.
International Day to End Violence Against Sex Workers pertama kali diadakan pada tahun 2003 oleh tokoh utamanya yakni Dr. Annie Sprinkle dan Robyn Few.
Annie Sprinkle adalah seorang Seksolog bersertifikat resmi di Amerika, seorang seks edukator, perawat, dan advokat untuk para pekerja seks.
Selain itu, ia juga seorang aktris porno, penari telanjang, dan produser film seks yang cenderung terhadap feminis.