Mereka segera mengatakan bahwa Jyoti tidak masuk sekolah karena sakit. Anandhi percaya dan masuk ke rumah untuk menjenguk Jyoti.
Sekali lagi, Anandhi merasa heran. Jyoti menggunakan Mehendi di tangannya. Dia tahu pasti Mehendi tidak ada hubungannya dengan penyembuhan orang sakit.
Namun Jyoti hanya diam. Orang tuanya telah meminta anak itu untuk menyembunyikan pernikahannya.
Sebelum Jyoti menjawa, telepon Anandhi berbunyi. Panggilan dari Shiv masuk.
Shiv meminta Anandhi datang ke kantor untuk keperluan penting. Anandhi segera bersiap pergi dan berpesan kepada Jyoti untuk meminum obat dengan teratur.
Anandhi memeluk Jyoti yang tampak sedih. Anandhi masih tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi pada murid perempuannya itu.
Anandhi baru benar-benar menyadari nasib Jyoti ketika dokter yang merawat Shiv mengatakan bahwa ia tidak merawat Jyoti.
Orang tua Jyoti berbohong kepada Anandhi. Jyoti sebenarnya tidak sakit.
Anandhi segera berlari ke rumah Jyoti untuk menyelamatkannya. Tangisan Jyoti terngiang-ngiang di pikiran Anandhi.
Jyoti tidak boleh mengalami nasib seperti dirinya. Namun rumah Jyoti sudah terkunci. Begitu pula dengan rumah-rumah di sekitarnya.