Akhirnya, Kaisar Hirohito menyatakan menyerah tanpa syarat pada tanggal 15 Agustus 1945.
Golongan muda yang mengetahui kabar tersebut dari siaran Radio BBC milik Inggris segera mendesak Soekarno dan Hatta untuk memanfaatkan situasi dengan menyatakan proklamasi kemerdekaan. Namun Soekarno dan Hatta menolak.
Peristiwa tersebut memperlihatkan adanya konflik antar golongan muda dan tua dalam menentukan waktu proklamasi.
Golongan muda berpendapat bahwa proklamasi harus segara dilakukan mengingat Jepang sudah menyerah.
Sedangkan golongan tua menilai proklamasi kemerdekaan RI akan didapatkan segera.
Setelah kejadian itu, golongan muda memutuskan untuk membawa golongan muda yang diwakili Soekarno dan golongan tua diwakili oleh Hatta, untuk diamankan ke Rengasdengklok.
Mereka menilai bahwa Soekarno dan Hatta merupakan tokoh penting yang harus dijaga keselamatannya.
Akhirnya, pada tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta sepakat untuk mendeklarasikan Kemerdekaan Indonesia.