Selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya pada hari Minggu, Yesus menunjukkan diri-Nya di depan para murid dan membuktikan bahwa Ia hidup. Yesus berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara tentang Kerajaan Allah.
Mengingat hari Paskah selalu jatuh di hari Minggu, maka hari Kenaikan Isa Al-Masih yang terhitung hari ke-40 sesudah Paskah selalu jatuh pada hari Kamis.
Wafat Isa Al-Masih
Hari Wafat Isa Al-Masih disebut juga dengan Jumat Agung. Ini adalah hari Jumat sebelum Minggu Paskah di mana dikenal sebagai hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatnya di Golgota.
Sebenarnya, hari kematian itu sendiri tak tercatat jelas di Alkitab, tapi berdasarkan rincian kitab suci tentang Pengadilan Sanhedrin atas Yesus, dan analisis ilmiah, penyaliban Yesus sangat mungkin terjadi di hari Jum'at, meskipun tanggalnya tidak diketahui dengan pasti.
Menyadur Isaac Newton, 1733, Of the Times of the Birth and Passion of Christ, dalam "Observations upon the Prophecies of Daniel and the Apocalypse of St. John" (London: J. Darby dan T. Browne), oleh dua kelompok ilmuwan, peristiwa itu diperkirakan terjadi pada tahun 33 Masehi di mana sebelumnya diperkirakan pada tahun 34 Masehi oleh Isaac Newton via perhitungan selisih antara kalender Yahudi dan kalender Julian dan besarnya bulan sabit.
Jadi kesimpulannya, hari Kenaikan Isa Al-Masih berbeda dengan Hari Wafat Isa Al-Masih. Keduanya masih dirayakan oleh seluruh umat nasrani di seluruh dunia hingga kini.
Semoga penjelasan tentang perbedaan Kenaikan dan Wafat Isa Almasih ini bisa diterima dan memberi manfaat bagi pembaca.*** (Rima Suliastini/Suara)