MEDIA TULUNGAGUNG – Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan.
Oleh sebab itu, pada bulan Rajab di sunnahkan untuk melakukan ibadah seperti puasa.
Selain puasa juga disarankan untuk menambah hal-hal kebaikan agar hiduo yang dijalani semakin baik dan berkah.
Namun dalam melakukan ibadah di bulan Rajab ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Dalam sebuah kesempatan Ustadz Adi Hidayat menyampaikan beberapa hal yang disebut dengan hadist palsu.
Dikutip Mediatulungagung.com dari kanal YouTube Audio Dakwah yang diunggah pada 15 Maret 2019, berikut penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang hadis-hadis palsu tentang puasa bulan Rajab.
"Keutamaan puasa Rajab itu sebenarnya keutamaan umum yang disebutkan dalam dalil-dalil masuk kategori puasa dan ibadah-ibadah di bulan haram, seperti keutamaan di 3 bulan lainnya" tutur Ustadz Adi Hidayat.
"Tidak ada amalan-amalan khusus misalnya yang hadist-hadist menunjuk pada keistimewaannya," lanjut Ustadz Adi Hidayat.
Jika memang ingin mengerjakan tentu saja diperbolehkan, hanya saja dengan niat untuk melaksanakan amalan rutinitas seperti biasanya.
Jangan sampai termotivasi dengan dalil-dalil yang informasinya tidak berasal dari Nabi Muhammad SAW.
Salah satu contoh hadist palsu tentang bulan Rajab misalnya ada anjuran untuk melaksanakan sholat pada malam Jumat di bulan Rajab setelah isya' sampai waktu fajar, bahkan ada ketentuan surah yang harus dibaca.
Baca Juga: Ingin Terlihat Lebih Cantik? Berikut 5 Vitamin untuk Membantu Meningkatkan Kecantikan Kulitmu
Apabila melaksanakan amalan tersebut segala dosa-dosanya akan diampuni dan dibebaskan dari neraka.
"Pernah dengar kalimat itu? Nah, ini hadistnya adalah hadist palsu," papar Ustadz Adi Hidayat.
Tidak hanya itu saja, terdapat hadis isinya tentang orang yang melakukan puasa sehari di bulan Rajab akan mendapat kenikmatan di surga dan sungai yang bernama Rajab.
"Pernah dengar? nah itupun, hadistnya hadist palsu," jelas Ustadz Adi Hidayat.
Maka apabila ingin melakukan sholat malam ataupun puasa di bulan Rajab tentu saja diperbolehkan, hanya saja jangan bersandar pada hadist-hadist palsu tersebut.***
Disclaimer: Artikel ini pernah tayang di Portal Jember dengan judul “Hati-hati, Ini Hadist Palsu tentang Puasa di Bulan Rajab, Jangan Dijadikan Sandaran Kata Ustadz Adi Hidayat”. (Rina Anggriani)