Tanda-tanda Hari Kiamat yang Jarang Diketahui Banyak Orang Menurut Ustadz Adi Hidayat

- 8 November 2021, 08:48 WIB
Ustadz Adi Hidayat jelaskan mengenai tanda-tanda hari kiamat
Ustadz Adi Hidayat jelaskan mengenai tanda-tanda hari kiamat /Tangkap Layar YouTube Adi Hidayat Official

MEDIA TULUNGAGUNG – Ustadz Adi Hidayat menjelaskan mengenai tanda-tanda hari kiamat.

Banyak orang yang bertanya-tanya kapan datangnya hari kimata?

Bahkan banyak dari kalangan peramal yang sering meramalkan datangnya hari kiamat, namun hingga kini belum terjadi juga.

Menurut Ustadz Adi Hidayat kita sebagai manusai hanya bisa melihat tanda-tandanya.

Simak penjelasan mengenai tanda-tanda hari kiamat yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Juga: Mudah Mendapat Rejeki, Bahkan Rejeki akan Mengalir Hingga Wafat, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Dirangkum Mediatulungagung.com dari kanal Youtube Dakwah Islam Bersama yang ditayangkan pada 20 Oktober 2021, berikut ini adalah tanda-tanda kiamat menurut Ustadz Adi Hidayat.

"Kemudian, ini yang terjadi di zaman Rasulullah SAW. Jadi, orientasinya mengaji itu untuk bisa memaknai dan mengamalkan karena amalan yang dikejarnya," kata Ustadz Adi Hidayat.

"Dilihat sedikit penceramah, orator, dan sebagainya," tambahnya.

Ustadz Adi Hidayat juga menyampaikan bahwa di zaman Rasulullah SAW itu ulama ada banyak macamnya, di antaranya ada dai, alim, ada juga fakih. Itu semua berbeda.

"Tapi sekarang kelihatannya, semua sama gitu kan. Tiba-tiba seseorang kemarin baca apa, Al-Quran, baca Al-Bukhari terus jadi Ustadz, jadi mufti seketika itu juga. Ini mesti dibedakan," kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Kesalahan Infaq dan Sedekah yang Sering Terjadi di Masyarakat, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

"Di zaman Nabi itu sedikit. Kata Rasulullah itu yang ahli pidatonya, yang ceramah-ceramah mubaligh yang banyak itu apa? ulamanya, fakihnya," terangnya.

Kemudian menurut Ustadz Adi Hidayat, di zaman Nabi juga banyak orang sedekah.

"Banyak orang sedekah, jadi barokah Quran nih, masyaalah barokah Quran dari situ melahirkan ulama, melahirkan orang sedekah," kata Ustadz Adi Hidayat.

"Peminta-minta sedikit," ungkapnya. Sebagaimana dilansir dari artikel Portal Jember yang berjudul “Tanda-tanda Datangnya Kiamat, Ustadz Adi Hidayat Sebut Ada yang Kata-katanya Menarik dan Bawa-bawa Nama Allah”.

Ustadz Adi Hidayat juga menyampaikan bahwa orientasi beramal itu lebih banyak dibandingkan dengan sekedar mengejar pengetahuan.

"Jadi belajar untuk menambah ilmu saja awalnya," kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Puasa yang Ditujukan untuk Mendapat Tujuan Tertentu, Bagaimana Hukumnya? Simak Penjelasan Buya Yahya

"Kalau belajar nambah ilmu untuk pandai berdebat misalnya ya, itu enggak ada orientasi. Engga ada sertifikat syahadah. Jadi, enggak ada orang masuk LTQ Nabi, Lembaga Tahfidz Nabi itu, lembaga tahfidz Qurannya nabi untuk dapat sertifikat dari Nabi. Itu ya dalam bentuk tulisan tidak. Yang mereka kejar itu berkahnya, amalnya dan sebagainya ya. Ini yang digambarkan Nabi," terangnya.

Kemudian Ustadz Adi Hidayat juga menyampaikan bahwa ada masa-masa yang akan datang.

"Setelah kalian ini, kata Nabi, masa-masa kalian akan datang. Satu era ya kan akan datang dalam perjalanan akhir kehidupan ini ya satu golongan masyarakat zamanun qolilun fuqaha mulai menipis mulai menurun," kata Ustadz Adi Hidayat.

"Yang paham-paham yang punya ilmunya itu mulai menurun," terangnya.

Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa justru yang banyak itu penceramahnya.

"Yang banyak-banyak ini penceramahnya. Dalam konteks ya cuma ahli retorika, ahli kata-kata dan sebagainya. Merangkai kata, manis kata-katanya, cantik orasinya tapi kadang-kadang menipu ya sama seperti di Quran surah ke-2 Al-Baqarah yang di ayat 204 itu," ungkapnya.

Baca Juga: Hukum Puasa yang Digunakan untuk Kelancaran Ujian, Apakah Boleh? Simak Penjelasan Buya Yahya

"Anda akan temukan di antara sebagian manusia itu ada oang-orang yang retorikanya cantik. Kata-katanya menarik dan kadang-kadang bawa-bawa nama Allah gitu kan. Tapi dia musuh yang paling nyata," kata Ustadz Adi Hidayat.

"Berapa banyak sekarang orang-orang yang motong Al-Quran, ayat-ayat, mengatakan semua agama sama, menuju pada Tuhan yang sama, cuma caranya beda-beda ? dan dia potong ayat Quran, diambil sebagiannya saja, Al-Baqarah ayat 62 misalnya. Dia potong tuh," terangnya.

Kemudian akan banya para peminta kata Nabi. Sedangkan yang memberi sedikit.

Baca Juga: Bolehkan Mandi Wajib dengan Cara Telanjang? Simak Penjelasan Buya Yahya

"Allahuakbar, ini yang mesti kita waspada dan banyak orang yang berusaha berbondong-bondong itu memandang, mengejar pengetahuan banyak tuh baik tapi amalnya sedikit. Ya jadi hadits ilmu dikejar banyak ini itu tapi beramal sedikit. Dan yang paling mencengangkan, yang paling bahaya, banyak orang kemudian belajar untuk mendapatkan amunisi untuk menyerang orang lain. Itu yang paling bahaya," kata Ustadz Adi Hidayat.

"Ilmu di zaman Nabi memberikan keberkahan untuk beramal. Tapi akan tiba suatu masa ketika ilmu didapatkan bukan untuk bertobat. Ini itu dan sebagainya. Hati-hati," tegasnya.*** (Elvara Rocha Bella)

Editor: Muhammad Irfan Masruri

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x