Network
"Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, "Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhalim."
فَاسۡتَجَبۡنَا لَهٗۙ وَنَجَّيۡنٰهُ مِنَ الۡـغَمِّؕ وَكَذٰلِكَ نُـنْجِى الۡمُؤۡمِنِيۡنَ
"Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.".
Baca Juga: Cara Membersihkan Organ Hati dengan Pengobatan Herbal dan Alami, Begini Resepnya
Berdasar 2 ayat tersebut maka Ustadz Adi Hidayat menyimpulkan bahwa doa لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنۡتَ سُبۡحٰنَكَ ۖ اِنِّىۡ كُنۡتُ مِنَ الظّٰلِمِيۡنَ (laaa ilaaha illaaa Anta Subhaanaka innii kuntu minaz zaalimiin) memiliki makna yang sangat luar biasa untuk mendatangkan pertolongan Allah.
"Yang paling menarik, Kami selamatkan dia, Beliau itu kan masuknya ke perut ikan apa? ditelan ikan apa? Paus. Tapi saat Allah mengatakan Kami selamatkan, redaksi ikannya dibuang. Nggak ada redaksi ikan," kata Ustadz Adi Hidayat.
"Kami selamatkan dia dari awan gelap yang menyelimuti, 'ghamm' sesuatu yang gelap membuat pekat. Seakan-akan sulit membuat gerakan kita, gelap pekat. Jadi Allah memberikan gambaran peristiwanya yang luas bukan contoh kasusnya," tuturnya.
Baca Juga: Inilah Jalan-jalan yang Mendapatkan Pahala Sunnah, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Apa yang dijelaskan oleh Ustadz Adi Hidayat di atas, Allah SWT telah mengkorelasikannya dengan kehidupan yang akan datang misalnya ada seseorang yang mengalami kesulitan luar biasa dalam hidupnya.
"Seakan-akan ingin menggambarkan ada orang di kemudian hari, walaupun tidak ditelan ikan paus, tapi dia punya persoalan yang membuat dia seakan-akan gelap, pekat." kata Ustadz Adi Hidayat.
