MEDIA TULUNGAGUNG - Para pengamat bintang akan dimanjakan pada Senin, Selasa hingga Rabu malam karena hujan meteor Geminid akan menerangi langit malam.
Hujan meteor diketahui menghasilkan lebih dari 100 meteor per jam pada puncaknya.
Meskipun polusi cahaya dan faktor lain berarti bahwa pada kenyataannya jumlah sebenarnya yang terlihat jauh lebih sedikit.
Apa itu Geminid?
Meteor adalah potongan-potongan puing yang memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan hingga 70 km per detik, menguap dan menyebabkan garis-garis cahaya yang kita sebut meteor.
Geminids sangat cerah, cukup cepat, dan tidak biasa dalam warna-warni.
Warnanya sebagian besar berwarna putih, sebagian kuning dan sebagian hijau, merah dan biru, sebagian disebabkan oleh adanya jejak logam seperti natrium dan kalsium – elemen yang sama yang digunakan untuk membuat kembang api berwarna-warni.
Baca Juga: 14 Desember 2021 Puncak Hujan Meteor Geminid, ini Penjelasan dan Jadwal untuk Melihatnya
Cara melihat hujan meteor Geminid
Teropong atau teleskop tidak diperlukan karena hujan meteor dapat dilihat dengan mata telanjang.
Namun, disarankan untuk tidak melihat langsung ke pancaran karena hal ini dapat membatasi jumlah meteor yang dapat dilihat orang.
Sebaliknya, orang harus melihat hanya ke samping di area langit yang gelap untuk kesempatan yang lebih baik untuk melihat tampilan.
Hujan meteor paling terlihat sekitar pukul 2 pagi karena titik pancarannya paling tinggi di langit saat itu.
Bagi mereka yang tidak dapat menonton secara fisik mandi pada Senin malam, NASA juga akan menyiarkan langsung acara tersebut.
Diberitakan sebelumnya, menurut Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang, ada empat hujan meteor itu secara kasat mata akan terlihat sama.
Namun terdapat perbedaan lokasi penglihatan dari empat hujan meteor tersebut.
Geminid dan Chi-Orionid hanya bisa disaksikan dari arah timur laut. Sementara Monocerotid dan Sigma-Hydrid hanya dapat disaksikan dari arah timur.
Sedangkan waktu pengamatan yang tepat untuk menyaksikan Geminid, Monocerotid, dan Sigma-Hydrid yakni pada waktu isya atau setelah matahari terbenam.
Tepatnya adalah pada waktu 75 menit setelah matahari terbenam. Menurut Andi waktu tersebut adalah akhir senja astronomi.
Tapi untuk menyaksikan Chi-Orionid waktunya yaitu sebelum isya, “sedangkan Chi-Orionid dapat disaksikan sebelum Isya," ungkap Andi.
Untutk diketahui, hujan meteor Geminid biasanya merupakan hujan meteor paling aktif tahun ini, dengan 100 hingga 150 meteor per jam, menurut AccuWeather.
Bulan gibbous akan bersaing dengan hujan, yang dapat mengurangi visibilitas hingga 30 hingga 40 meteor per jam.***