FIFA Ancam Beri Sanksi Bagi Pemakai Atribut LGBTQ, Jerman Protes dengan Foto Pose Tutup Mulut

- 24 November 2022, 06:35 WIB
Ini alasan para pemain Timnas Jerman berpose menutup mulut jelang bertanding melawan Jepang di Piala Dunia 2022 Qatar.
Ini alasan para pemain Timnas Jerman berpose menutup mulut jelang bertanding melawan Jepang di Piala Dunia 2022 Qatar. /REUTERS/Annegret Hilse

Menurut dia, tindakan FIFA tersebut merupakan hal yang salah dan perilaku yang tidak dapat diterima.

"Ini tidak baik, bagaimana federasi berada di bawah tekanan," ucap Faeser saat berkunjung ke acara FA Jerman di Doha sebelum pertandingan.

Dikutip MEDIA TULUNGAGUNG dari Reuters pada Rabu, 23 November 2022.

"Di zaman sekarang, tidak dapat dipahami bahwa FIFA tidak ingin orang-orang secara terbuka mendukung toleransi dan melawan diskriminasi. Itu tidak sesuai dengan zaman kita dan tidak pantas untuk orang-orang."

Baca Juga: Hasil Pertandingan Maroko VS Kroasia F Piala Dunia 2022, Singa Atlas Tampil Apik, Buat Modric Tak Berkutik

Sebuah pernyataan dari Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) mengatakan bahwa mereka ingin menggunakan atribut LGBTQ+ yang merupakan kebanggan Jerman.

"Kami ingin menggunakan atribut kami untuk mempertahankan nilai-nilai yang kami pegang di tim nasional Jerman: keberagaman dan saling menghormati. Bersama dengan negara lain, kami menginginkan suara kami untuk didengar.“

“Ini bukan tentang membuat pernyataan politik – hak asasi manusia tidak dapat dinegosiasikan. Itu harus diterima begitu saja, tetapi tetap tidak demikian. Itulah mengapa pesan ini sangat penting bagi kami. Menyangkal atribut adalah sama seperti menolak suara kami. Kami berdiri di posisi kami."

Baca Juga: Ferdy Sambo Angkat Bicara Soal Uang Rp200 Juta yang Masuk Rekening Ricky Rizal: Uang Saya!

Sebelumnya, Qatar telah melarang penggunaan Atribut LGBTQ+ karena homoseksual adalah ilegal di Qatar. Pelarangan itu disetujuai oleh FIFA dengan bentuk ancaman sanksi bagi pemain yang menggunakan atribut yang melambangkan LGBTQ+.***

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini