Sayangnya, kebijakan ini digunakan dan lolos dari pengawasan Twitter, ada pihak tak bertanggung jawab yang meniru akun resmi Twitter dan menipu banyak orang.
Mantan karyawan mengungkap, akan ada sekitar 2.000 orang yang akan bekerja di Twitter dan jumlah itu hanya seperempat dari 7.500 orang tenaga kerja pada awalnya.
"Saya tidak ingin bekerja untuk seseorang yang mengancam kami melalui email berkali-kali tentang 'tweeps luar biasa yang harus bekerja di sini' ketika saya sudah bekerja 60-70 jam seminggu," ucap seorang mantan pegawai Twitter.
Apakah ini akan jadi akhir dari riwayat Twitter terlebih dengan resignnya sebagian besar karyawan dan di PHKnya sejumlah besar tenaga kerja di persuahaan sosial media itu.***