Ia juga mengatakan bahwa pemerintah Singapura akan berhenti menggunakan teknologi pelacakan kontak virus corona disaat pandemi berakhir.
Baca Juga: Negara-negara Eropa Hingga Asia Setuju Menampung Pengungsi dari Kabul Afghanistan
Sebelumnya, isu keamanan privasi mencuat setelah beredar kabar pihak kepolisian dapat mengambil data pribadi yang tersimpan di dalam teknologi tersebut untuk penyidikan.
Vivian menegaskan pemerintah akan terus berkoordinasi dengan ahli terkait dengan penggunaan teknologi tersebut.
“Ini seharusnya bukan keputusan politik, dan tidak untuk dipolitisasi. Biarkan para ahli memberi tahu kami apakah pelacakan kontak sejauh itu masih dibutuhkan atau membantu dan apakah itu menjaga keselamatan warga kami,” tuturnya.
Baca Juga: Mulai Mencekam, Taliban Tembak Mati Keluarga Wartawan Jerman
Pemerintah Singapura memastikan data pribadi yang tersimpan di dalam teknologi pelacak kontak tersebut, terenkripsi dengan baik dan tersimpan secara lokal.
Singapura juga telah menyusun undang-undang yang mengatur penggunaan data pribadi untuk kepentingan penyelidikan kriminal.***