Negara-negara Eropa Hingga Asia Setuju Menampung Pengungsi dari Kabul Afghanistan

- 21 Agustus 2021, 06:35 WIB
Ribuan orang masih mberjanji akan melipatgandakan upaya evakuasi.emadati bandara Hamid Karzai di Kabul, NATO
Ribuan orang masih mberjanji akan melipatgandakan upaya evakuasi.emadati bandara Hamid Karzai di Kabul, NATO /Foto: Reuters/Stringer/

MEDIA TULUNGAGUNG -Pemerintah Amerika Serikat mengatakan bahwa beebrapa negara baik di Asia maupun Eropa mengizinkan warganya untuk transit dibandara dalam proses evakuasi dari Kabul Afghanistan.

Pernyataan tersebut disampaikan Gedung Putih pada Jumat 20 Agustus 2021, kemarin waktu setempat.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan Bahrain, Denmark, Jerman, Italia, Kazakhstan, Kuwait, Qatar, Tajikistan, Turki, Uni Emirat Arab (UEA), Inggris dan Uzbekistan telah atau akan segera memulai transit Amerika, atau di beberapa negara. keadaan orang lain, melalui wilayah mereka.

Baca Juga: 30,75 Juta Jiwa Warga Indonesia Telah Menerima Vaksin COVID-19 Dosis Lengkap

Dikutip Media Tulungagung.com dari Reuters melaporkan bahwa Jerman dan negara-negara lain di Timur Tengah telah setuju untuk menampung sementara orang-orang yang dievakuasi dari Kabul.

Amerika Serikat berusaha mati-matian untuk mengevakuasi ribuan orang dari Afghanistan karena laporan pembalasan Taliban terhadap warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan pimpinan AS meningkat, memaksa kekuatan asing untuk mempercepat upaya evakuasi.

Tetapi para pejabat mengatakan tidak ada penerbangan evakuasi yang meninggalkan Kabul selama hampir enam jam pada hari Jumat karena mereka tidak punya tempat tujuan karena luapan di pangkalan udara Al Udeid di Qatar, yang sudah menampung 8.000 pengungsi Afghanistan.

Lebih dari 18.000 orang telah diterbangkan sejak gerilyawan Taliban merebut ibu kota Kabul, menurut aliansi transatlantik NATO.

Price mengatakan sebagian besar penerbangan akan pergi dari Kabul ke Qatar dan kemudian negara-negara ini.

Baca Juga: AS Bandingkan Sikap China ke Taliban dan Taiwan, China Beri Jawaban Telak

Dia menambahkan bahwa hampir selusin negara juga telah membuat penawaran murah hati mengenai relokasi warga Afghanistan yang berisiko.

kementerian luar negeri AS mengatakan UEA telah setuju untuk menampung 5.000 pengungsi Afghanistan selama 10 hari dalam perjalanan mereka ke negara ketiga atas permintaan Amerika Serikat.

Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan Washington telah bekerja secara agresif untuk mengamankan perjanjian tambahan.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Berlin telah setuju dengan Washington untuk melindungi orang-orang sementara di Pangkalan Udara Ramstein.

Pentagon mengatakan penerbangan pertama akan mendarat di Jerman pada Jumat malam.

"Dari perspektif militer, kami membutuhkan kapasitas tambahan, dan kami bersyukur bahwa negara lain akan membantu kami," kata juru bicara Pentagon John Kirby.

Washington bekerja untuk mengeluarkan orang-orang sebelum batas waktu 31 Agustus ketika pasukannya seharusnya meninggalkan Afghanistan.

Presiden Joe Biden mengatakan awal pekan ini bahwa pasukan AS yang menyediakan keamanan untuk evakuasi bisa tinggal lebih lama jika perlu.

Salah satu rintangan utama bagi orang-orang yang ingin meninggalkan Afghanistan adalah perjalanan berbahaya menuju Bandara Internasional Kabul Hamid Karzai.

Baca Juga: Dukung Taliban, China Puji Taliban Sekarang Lebih Santun dan Rasional

Amerika Serikat sejauh ini tidak dapat memastikan perjalanan yang aman ke warga AS atau orang lain, meskipun telah mengatakan telah mendapat jaminan dari Taliban bahwa mereka tidak akan menghalangi orang untuk sampai ke sana.

Tetapi laporan dari lapangan menunjukkan sebaliknya.

Ribuan orang Afghanistan mencengkeram kertas, anak-anak dan beberapa barang masih memadati bandara di mana pejuang Taliban yang membawa senjata memerintahkan mereka yang tidak memiliki dokumen perjalanan untuk pulang.

Di dalam dan sekitar bandara, 12 orang tewas sejak Minggu, kata pejabat NATO dan Taliban.

Orang-orang yang mengetahui situasi di Al Udeid di Qatar melaporkan kondisi yang memburuk di pangkalan itu, dengan para pengungsi Afghanistan memadati hanggar tanpa AC, beberapa toilet dan sedikit makanan dan air.

Satu sumber mengatakan para pejabat AS semakin khawatir tentang masalah logistik yang menjulang di sana karena mereka saat ini tidak memiliki cukup makanan untuk lebih banyak pendatang.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini