Sudah 246 Hari Perang, Ukraina Masih Belum Izinkan Warganya Kembali dari Tempat Pengungsian

27 Oktober 2022, 22:47 WIB
ilustrasi perang Ukraina dan Rusia. /Bulgarian Military

MEDIA TULUNGAGUNG- Invasi Rusia ke Ukraina sudah terhitung 246 hari Sejak 21 Februari 2022.

Dalam hal ini, perselisihan antara Rusia dan Ukraina masih belum juga mengalami titik temu, bahkan menjadi berkembang ke arah yang lebih serius.

Presiden Rusia, Vladimir Putin sejauh ini dikabarkan masih memantau latihan kekutan nuklir strategis yang melibatkan beberapa peluncuran rudal balistik.

Latihan kekuatan nuklir strategis itu dimaksudkan untuk simulasi serangan nuklir besar-besaran, seperti yang dilaporkan oleh Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu kepada Putin.

Baca Juga: Menhan Prabowo Beri Peringatkan Krisis Global Tahun 2023, Perang Ukraina-Rusia Jadi Penyebabnya?

Penduduk di Kherson diminta untuk pindah ke tepi timur sungai Dnieper karena prtospek pertempuran sengit di Kherson semakin dekat.

Seorang penasehat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Oleksiy Arestovych memaparkan bahwa pasukan Rusia tidak ada tanda-tanda bersiap untuk meninggalkan kota itu.

Cuaca basah dan medan perang yang sulit menyebabkan serangan balasan Ukraian terhadap pasukan Rusia di Kherson menjadi lebih sulit.

Dalam waktu seminggu, sebnayak 70.000 penduduk yang tinggal di provinsi Kherson telah meninggalkan Kherson.

Baca Juga: Sementara 4 Wilayahnya Dikuasai Rusia, Ukraina Kini Resmi Gabung NATO, Putin Disebut Gila Oleh Pejabat Ukraina

Bagi pengungsi yang tinggal di luar negeri diminta agar tidak kembali sampai musim semi karena dikhawatirkan tidak terjaminnya infrastuktur energi mereka da[papt menangani musim dingin.

“Jaringan tidak mampu mengatasi (musim dingin)...Anda lihat apa yang dilakukan Rusia. Kita harus bertahan hidup di muism dingin,” ujar Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk.

Ukraina telah menggali dan mendapati sekitar 1000 mayat, termasuk warga sipil dan anak-anak di wilayah Kharkiv yang baru saja dibebaskan, ini termasuk 447 mayat yang ditemukan di situs pemakaman masal di Izium.

Oleksiy Reznikov selaku Menteri Pertahanan Ukraina menagatakan bahwa dirinya tidak percaya presiden Rusia, Vladimir Putin akan menggunakan senjata nuklir.

Baca Juga: Rusia Berhasil Rebut 4 Wilayah Ukraina, Resmi Gabung Jadi Bagian Negaranya, Berikut Daftarnya

Sebelumnya, Putin telah berungkali mengatakan bahwa Rusia berhak menggunakan senjata apapun di gudang senjatanya untuk mempertahankan diri, termasuk cadangan nuklir terbesar di dunia.

Hal itu membuat Menteri pertahanan Rusia mengadakan panggilan telepon dengan rekan-rekannya dari India dan China tentang kekhawatiran Rusia terhadap Ukraina yang kemungkinan menggunakan ‘bom kotor”.

Perang Rusia di Ukraina menyebabkan kehancuran budaya dan Badan kebudayaan PBB, UESCO, memantaunya menggunakan cita satelit sebelum dan sesudah.

UNESCO telah memverifikasi bahwa terdapat 207 situs budaya mengalami kerusakakan termasuk keagamaan, museum, banguna bersejarah dan/atau seni, monumen, dan perpustakaan.

Baca Juga: Rusia Berhasil Rebut 4 Wilayah Ukraina, Resmi Gabung Jadi Bagian Negaranya, Berikut Daftarnya

Martin Griffiths, Kepala bantuan PBB, mengatakan bahwa dia relatif optimis tentang kemungkinan ekspor biji-bijian Laut hitam dari Ukraina yang ditengahi PBB akan diperoanjang melampaui pertengahan November.

Selain itu, dalam pertempuran di Ukraina, ditemukan jenazah warga negara Amerika Serikat yang tewas dalam pertempuran itu. Jenazah tersebut akan dilepaskan ke pihak berwenang Ukraina dan segera mengembalikan jenazah tersebut ke keluarganya.

Artikel ini sebelumnya tayang di PIKIRAN RAKYAT berjudul “Tepat 246 Hari Sejak Invasi Rusia, Apa yang Terjadi di Ukraina?”.***(Witri Gustiani/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Nadia Fairuz Azzahro

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler