Rusia Menahan Ilmuwan yang Diduga Pengkhianat Negara, Laporan Ungkap Bersekongkol dengan China

2 Juli 2022, 07:15 WIB
Ilustrasi ilmuwan yang ditangkap oleh pemerintah Rusia /Artem Podrez/Pexels

MEDIA TULUNGAGUNG - Pemerintah Rusia telah menangkap seorang ilmuwan di Siberia atas dugaan pengkhianatan negara.

Penangkapan ini terjadi usai adanya dugaan bahawa ilmuwan tersebut bekerja sama dengan dinas keamanan China.

Dialporkan kantor berita TASS, ilmuwan bernama Dmitry Kolker itu ditahan atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi, kata TASS yang mengutip pernyataan departemen peradilan Novosibirsk.

Baca Juga: Ambisi Rusia Kuasai Dunia, Zelenskyy Peringatkan NATO: Perang untuk Memerintah Eropa

Kolker adalah seorang profesor di bidang fisika dan matematika di Novosibirsk State University, yang situs webnya menyatakan dia adalah kepala laboratorium teknologi optik kuantum.

TASS mengutip keluarga Kolker yang mengatakan dia dituduh bekerja sama dengan dinas keamanan China.

Kolker sebelumnya telah mengajar di sebuah konferensi internasional di China dan sekarang telah dipindahkan ke penjara di Moskow, kata putra Kolker, Maxim.

Sementara putri Kolker mengatakan ilmuwan tersebut telah didiagnosis menderita kanker stadium empat, seperti dilaporkan TASS.

Baca Juga: Joe Biden Serukan Kepada Anggota G7 untuk Bersatu Terus Lawan Rusia dan Targetkan Mesin Perang Putin

Kolker dan pengadilan regional Sovetsky di Novosibirsk belum menanggapi permintaan komentar melalui surat elektronik. Pengacara Kolker juga tidak dapat dihubungi.

Novosibirsk adalah salah satu kota terbesar Rusia, terletak sekitar 2.800 kilometer di sebelah timur Moskow,

Dikutip dari Reuters, Sejumlah ilmuwan Rusia telah ditangkap dan didakwa dalam kasus pengkhianatan dalam beberapa tahun terakhir karena diduga memberikan materi sensitif kepada orang asing.

Baca Juga: Alamat Kedutaan Besar AS di Rusia Berganti Nama Menjadi ‘Donetsk Peoples Republic Square’

Para kritikus Kremlin mengatakan penangkapan itu sering kali berasal dari perasaan paranoid yang tidak berdasar.

Kasus pengkhianatan negara di Rusia dapat dihukum hingga 20 tahun penjara.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler