Singapura Tetap Wajibkan Masker Meski Tingkat Vaksinasi Tinggi

21 Agustus 2021, 09:27 WIB
Singapura Tetap Wajibkan Masker Meski Tingkat Vaksinasi Tinggi /Reuters

MEDIA TULUNGAGUNG – Singapura tetap mewajibkan pemakaian masker bagi warganya meskipun negara tersebut masuk jajaran negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di dunia.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Vivian Balakhrisnan mengatakan kebijakan pemakaian masker tersebut kemungkinan masih akan berlangsung hingga beberapa waktu kedepan.

Hal tersebut disampaikan Vivian disaat Singapura dengan sangat hati-hati memberikan kelonggaran pembatasan serta membuka kembali perbatasannya.

Baca Juga: Qatar Jadi Mediator Utama dengan Taliban, Dewan Eropa Sebut Perantara Kekuatan Regional

“Saya tidak yakin warga mau menggunakan masker. Tapi, di sisi lain, saya rasa kita semua sudah terbiasa dengan itu,” kata Vivian Balakrishnan seperti dilansir MEDIA TULUNGAGUNG dari Reuters.

Vivian menegaskan bahwa memakai masker merupakan ukuran terakhir yang dapat diusahakan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus COVID-19, sehingga wajib masker akan terus dipertahankan.

“Itu harus menjadi ukuran terakhir yang kita lepaskan,” tuturnya.

Baca Juga: Duta Besar Rusia Puji Gerakan Taliban, Dmitry Zhirnov: Ada Rezim Buruk yang Menghilang

Seperti diketahui bahwa Singapura masuk ke dalam daftar negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di dunia.

Singapura sampai saat ini telah berhasil memvaksinasi lebih dari tiga perempat dari total seluruh penduduknya.

Ia juga mengatakan bahwa pemerintah Singapura akan berhenti menggunakan teknologi pelacakan kontak virus corona disaat pandemi berakhir.

Baca Juga: Negara-negara Eropa Hingga Asia Setuju Menampung Pengungsi dari Kabul Afghanistan

Sebelumnya, isu keamanan privasi mencuat setelah beredar kabar pihak kepolisian dapat mengambil data pribadi yang tersimpan di dalam teknologi tersebut untuk penyidikan.

Vivian menegaskan pemerintah akan terus berkoordinasi dengan ahli terkait dengan penggunaan teknologi tersebut.

“Ini seharusnya bukan keputusan politik, dan tidak untuk dipolitisasi. Biarkan para ahli memberi tahu kami apakah pelacakan kontak sejauh itu masih dibutuhkan atau membantu dan apakah itu menjaga keselamatan warga kami,” tuturnya.

Baca Juga: Mulai Mencekam, Taliban Tembak Mati Keluarga Wartawan Jerman

Pemerintah Singapura memastikan data pribadi yang tersimpan di dalam teknologi pelacak kontak tersebut, terenkripsi dengan baik dan tersimpan secara lokal.

Singapura juga telah menyusun undang-undang yang mengatur penggunaan data pribadi untuk kepentingan penyelidikan kriminal.***

Editor: Yoga Adi Surya

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler