Dikta dan Nadira seperti langit dan bumi, namun anehnya mereka pada akhirnya bisa saling melengkapi satu sama lain.
Dikta memiliki sifat yang dingin, namun dirinya kerap membantu tugas-tugas sekolah Nadira bahkan sampai terasa seperti guru bimbelnya dibandingkan teman atau partner.
Dikta juga membantu Nadira masuk perguruan tinggi.
Rupanya mereka adalah teman dari kecil sampai akhirnya harus terjebak dalam perjodohan dari orang tua mereka.
Hubungan keduanya tersebut semakin rumit karena Nadira sudah memiliki kekasih.
Begitu pula Dikta hanya menganggap Nadira sebagai seorang adik dan teman masa kecil saja.