Network
MEDIA TULUNGAGUNG- Teka-teki mengenai siapa pelaku pembunuhan beruntun di gunung Jiri dalam drama Jirisan masih menjadi perdebatan.
Memasuki episode sepuluh, belum ada gejala pasti mengenai siapa pelaku sesungguhnya. Namun ada yang menarik dalam episode ini yaitu terungkapnya sejarah Desa Jembatan Hitam.
Pada tahun 1991, Ketua Komite Pengembangan Gunung Jiri bernama Yang Geun-Tak berinisiatif membangun jalur kereta gantung di Gunung Jiri.
Baca Juga: Cara Diet Cepat Menurunkan Badan, Tips ini Mampu Turunkan Berat Badan Sampai 4 Kilo dalam Seminggu
Ia berdalih, keberadaan fasilitas tersebut untuk memudahkan sekaligus meningkatkan keamanan para pendaki maupun alam.
Namun, banyak pihak menentangnya. Salah satunya Wali Kota Desa Jembatan Hitam bernama Kim Jae-Gyeong.
Sang Wali Kota adalah pihak yang paling menentang pembangunan tersebut karena berdampak menghancurkan alam dan pengusiran terhadap warga desa Jembatan Hitam.
Ia mengancam sang Ketua Komite dengan kasar untuk menunjukkan bahwa ia tidak akan berubah pikiran. Yang Geun-Tak akhirnya pergi meninggalkan desa itu dan mengancam akan balas dendam.
Setelah peristiwa kunjungan itu, Desa Jembatan Hitam sering mengalami teror. Masyarakat desa harus mengambil air bersih ke sungai yang jauh karena air sumur desa mereka tercemar secara misterius.
Tidak lama kemudian, istri Kim Jae-Gyeong juga ditemukan meninggal di tengah bebatuan hutan ketika pulang dari mengambil air di sungai.
Banyak warga desa mulai melihat penampakan Hantu Cahaya yang menakutkan. Entah sebab teror atau penampakan hantu, warga Jembatan Hitam satu per satu meninggalkan desa tersebut.
Meskipun desa sudah tidak berpenghuni, Kim Jae-Gyeong dan putranya yang masih kecil tetap kukuh tidak mau pergi. Anak laki-laki yang masih kecil tersebut tampak tidak tahu apa-apa dan hanya mengikuti sang ayah.
Hingga suatu hari, Dae Jin yang saat itu sudah menjadi jagawana muda, datang kembali ke desa untuk menengok keluarga itu. Ia menemukan si anak laki-laki kecil menangis.
Dae-Jin bertanya apa yang terjadi. Sang anak dengan gemetar menunjuk sang ayah yang sudah dalam keadaan tidak bernyawa secara mengenaskan.
Baca Juga: Kolesterol Hingga Kanker Bisa Disembuhkan dengan Kulit Lemon, Begini Penjelasanya
Sejarah yang bersangkutan dengan Desa Jembatan Hitam muncul kembali pada tahun 2018 dalam Episode ke-10.
Seorang youtuber melakukan live streaming di desa kuno tersebut dan menemukan hal gaib.
Ketika Seo Yi-Gang (Jun Ji-Hyun) dan Kang Hyun-jo (Ju Ji-Hoon) menelusuri desa Jembatan Hitam untuk mengetahui apa yang terjadi, mereka tersesat.
Kedua jagawana itu terdampar di sebuah gua yang dipercaya bekas persembunyian para gerilya.
Pada keesokan harinya, Kang Hyun-jo kembali mendatangi gua tersebut dengan niat mencari pendaki yang cedera. Namun kali ini, ia bertemu dengan seorang laki-laki muda di dalam gua tersebut.
Laki-laki tersebut tidak memperkenalkan nama. Namun, ia mengaku Desa Jembatan Hitam adalah kampung halamannya.
Laki-laki itu juga mengklarifikasi bahwa desa Jembatan Hitam tidak menghilang karena proyek kereta gantung maupun pembongkaran. Namun sebab adanya penampakan Hantu Cahaya.
Siapa sebenarnya laki-laki ini? Setelah mengatakannya, laki-laki tersebut pergi meninggalkan Kang Hyun-jo yang masih terdiam.
Ketika ia berjalan keluar gua, ia tampak menggunakan sebuah kaos tangan berwarna hitam polos. Kelihatan seperti yang digunakan oleh tersangka permbunuhan Lee Da-won.
Mungkinkah dia pelaku pembunuhan di Gunung Jiri yang sesungguhnya? Apakah dia membalas dendam terhadap apa yang sudah terjadi kepada keluarga dan desanya di masa lalu?
Baca Juga: Hasil Indonesia Masters 2021: Indonesia Tak Dapat Satupun Gelar, Jepang Jawara di Tiga Sektor
Tentu saja, kita tidak boleh mudah terjebak dengan prasangka. Apalagi, laki-laki ini baru muncul di episode 10. Mungkin saja dia hanyalah kaki tangan dari pembunuh sebenarnya.
Kamu semakin penasaran? Ikuti terus Drama Korea Jirisan yang tayang setiap hari Sabtu dan Minggu di VIU***
