MEDIA TULUNGAGUNG - Tigor Otadan mengungkapkan masa depan seseorang yang menenedang sesajen akan terkena tuah besar.
Sebagaimana diketahui, Tigor salah satu anak Indigo yang berasal dari Kediri, dirinya kerapkali meramalkan sesuatu.
Salah satu yang diramalkan adalah masa depan seseorang yang menendang sesajen dikawasan lereng gunung Semeru.
Banyak pihak yang menyayangkan adanya adegan yang tengah viral saat sesajen yang ada di semeru dibuang hingga ditendang.
Masyarakat sekitar Semeru juga masih banyak terdapat kepercayaan lainnya, sudah menjadi budaya atau tradisi.
Sejalan dengan itu, Indigo tigor Otadan ramalkan sosok pria yang merusak sesajen tersebut akan kena karma.
Dikutip dari kanal YouTube Viper Kediri, Tigor memberikan penuturannya.
Baca Juga: PersibBandung Diterpa Kabar Tak Sedap, Satu Pemain Tegaskan Putus Kontrak Secara Sepihak
Menurut Tigor sesajen bisa diartikan sebagai persembahan. Permasalahan tersebut menyangkaut adat dan budaya suatu tempat.
“Adat budaya terus cara kita mempedulikan alam, leluhur dan sebaginya,” tutur Tigor.
Tigor mengatakan kalau orang jawa, di zaman neneknya dulu selalu membuat sesajen yang dikasih kopi atau makanan, serta harapan doa-doa.
Lebih jelas Tigor mengatakan tidak ada bukti yang nyata bahwa memberikan sesajen akan mendatangkan bencana.
Baca Juga: Desakan Mundur Robert Albert Sebagai Pelatih Persib, Tagar Rene Out Viral Nilai Miskin Taktik
Menyoroti hal itu tampaknya ada dau kesalahan yang terdapat pada tindakan tersebut.
Pertama, telah menistkan agama Hindu, dan yang kedua telah melakukan kesalahan adat dan adab.
Dikatakan orang beragama ia pasti beranggapan bahwasannya agama apapun itu baik. Masalahnya bukan terletak di agamanya, tapi di orangnya.
Dikutip Mediatulungagung dari artikel Portalnganjuk.com berjudul "Ngeri! Indigo Tigor Otodan, Ramalkan Perusak Sesajen Gunung Semeru Akan Kena Tuah yang Besar", menurut Tigor orang yang merusak sesajen akan kena tuah yang besar.
“Kalau saya lihat pasti akan kena tuah yang besar nantinya, dan itu pasti terjadi,” tutur Tigor.
Baca Juga: Terungkap Kepindahan Hariono Karena Robert Alberts, Redam Permainan Persib dan Ambisi Geser Klasemen
Ha ini bisa diambil pelajaran atau suatu contoh, bahwa sebagai umat beragama kita harus salig menghargai dan menghormati.
Tingkatkan rasa toleransi antar umat beragama. Karena biar bagaimanapun Indonesia adalah negara yang penuh keberagaman.
“belum tentu orang yang merusak sesajen itu, tingkat keislamannya juga bagus,” Tigor menambahkan.
Karena hal itu tidak mencerinkan sosialisasinya. Karena orang bersosialisasi tanpa dilandasi keagamaan akibatnya kan fatal.
Orang pintar agama tapi sosialisasinya kurang baik itupu juga fatal akibatnya. Karena antara agama dan sosialisasi harus berimbang.***(Celvin Cahyo Harsanto/Portalnganjuk.com)