Dikta dan Hukum Disoroti Media Korea dan Diduga Melakukan Plagiat Alternative Universe, Berikut Selengkapnya

1 Desember 2021, 17:10 WIB
Dikta dan Hukum Disoroti Media Korea dan Diduga Melakukan Plagiat Alternative Universe /Instagram/@diktadanhukum_series

MEDIA TULUNGAGUNG – Web series Dikta dan Hukum disoroti media korea dan diduga melakukan plagiat.

Dugaan adanya plagiat tersebut muncul dipublik saat netizen memperbincangkan web series Dikta dan Hukum di Twitter.

Dalam pembahasan tersebut, warganet mengatakan adanya kemiripan antara Dikta dan Hukum dengan alur cerita Alternative Universe (AU).

Selain itu, sang tokoh dalam cerita tersebut juga memiliki kemiripan dengan sosok idol korea yang banyak digemari warga Indonesia.

Idol tersebut bernama Lee Jeno, anggota dari group Boy Band NCT Dream, yang belakangan viral di twitter Indonesia.

Baca Juga: Asal Usul Dibuatnya Web Series Dikta dan Hukum, Diperankan Natasya Wilona dan Ajil Ditto yang Viral di Medsos

Keviralannya itu disebabkan usai warganet memperbincangkan web series Dikta dan Hukum tersebut.

Bahkan lantaran hal itu, banyak warganet yang berdebat sehingga menimbulkan pro kontra. Sebagaimana dilansir artikel Trenggalekpedia yang berjudul “Warganet Heboh, Media Korea Soroti Serial 'Dikta dan Hukum' Diduga Plagiat hingga Seret Nama Jeno NCT DREAM”.

Ada yang mendukung bahwa cerita  tersebut merupakan adopsi namun setengahnya seperti plagiat.

Ada juga yang mengatakan bahwa Dikta dan Hukum merupakan karya anak bangsa yang harus terus di dukung.

Baca Juga: Profil dan Biodata Singkat Para Pemain Dikta dan Hukum, Dilengkapi Akun Instagran dan juga Tiktok

Selain dari warga net, setelah Tim Media Tulungagung melakukan penelusuran dari berbagai sumber, rupanya ada juga media Korea Selatan yang menyoroti web series tersebut.

Perlu diketahui seperti yang telah diberitakan sebelumnya jika, novel Dikta dan Hukum menjadi terkenal sebagai fiksi penggemar 'AU' yang terinspirasi dari para anggota NCT dan awalnya dibagikan ke Twitter.

Melansir dari Koreaboo, masalah dalam cerita kasus ini terletak pada serial wes series serta penulis novel yang dinilai menggunakan nama Jeno tanpa izin dari artis atau dari perusahaan pengelolanya, yaitu SM Entertainment.

Hal ini dinilai penting karena 'Dikta dan Hukum' sebenarnya menampilkan anggota NCT lainnya, terutama Doyoung.

Baca Juga: Sinopsis Balika Vadhu 2 Desember 2021: Anandhi Trauma Menikah Lagi Karena Hal Ini, Simak Ulasannya Berikut

Namun, namanya diubah oleh penulis setelah novel diterbitkan. Berdasarkan laporan Koreaboo, faktanya karakter Doyoung adalah karakter utama, yaitu Dikta.

Meskipun anggota NCT lainnya sekarang dikenal sebagai karakter yang berbeda dalam cerita, nama Jeno tetap tidak berubah, bahkan dalam adaptasi serial web series.

Hal ini membuat warganet berargumen bahwa nama Jeno bukan hanya nama pribadi idol Kpop, itu juga 'merek' sebagai seorang seniman.

Dengan demikian, penggunaan nama 'Jeno' yang diduga ilegal berpotensi berdampak pada 'merek' tau brand yang melekat pada Jeno NCT serta kariernya sebagai idol Kpop.

Tak ayal hal ini membuat para penggemar yang mengunggah Tweet tentang kehebatan Jeno sebagai seorang seniman dan bagaimana ia layak untuk dikenal dan dihormati sebagai seorang seniman.

Baca Juga: Sinopsis Balika Vadhu 2 Desember 2021: Anandhi Datang Terlambat Hingga Tak Mau Lakukan Hal Ini dengan Shiv

Kosepakatan di antara NCTzens adalah bahwa Jeno, sebagai seorang seniman dan individu harus dapat hidup dan bekerja dalam kariernya serta dikenal karena hal itu.

Tak sedikit dari warganet serta penggemar NCTzens menilai karier Jeno bukan karena interpretasi orang lain tentang dirinya.

Sementara itu, Jeno tentu memiliki hak penuh atas nama dan citranya, untuk saat ini masih harus dilihat apa hasil dari situasinya nanti.*** (Okpriabdhu Mahtinu)

Editor: Muhammad Irfan Masruri

Sumber: Trenggalekpedia

Tags

Terkini

Terpopuler